68

221 12 4
                                    

Acara promnight masih berlangsung, tapi Vesna dan Kosta izin tidak ikut acara malam ini. Malam ini adalah malam yang penuh kesialan.

Kosta

Dia terduduk di lantai kamarnya, dengan tatapan kosong menatap ke arah depan, dia merasa bersalah telah menampar Vesna.

"Akh! Aku benci diriku! " Kosta menendang meja belajar nya dengan sangat keras, dia teringat hal tadi. Vesna melihat Kosta sedang berciuman dengan wanita lain.

Kosta mengusap bibirnya dengan kain dengan kasar, dia jijik dengan bibirnya sendiri ketika ingat hal itu.

"Aku tidak ingin putus dari Vesna... " ujar Kosta tanpa sadar air mata lolos dari matanya.

****

Vesna terduduk di lantai, menaruh kepalanya di lipatan kakinya.

"Hiks... Dunia ini jahat! Aku benci dunia ini! Aku benci semua orang!! " isak Vesna, terus saja menangis sesenggukan, Ibu di luar sana ingin masuk menenangkan putri pertamanya. Tapi Vesna selalu berteriak dan membantah itu, Vesna selalu menjawab dengan kasar.

****

Keesokan paginya, Vesna sudah siap dengan pakaian sekolah nya, wajah nya tidak menampilkan raut wajah yang ceria dan gembira, hanya terlihat wajah datar dan juga dingin.

"Kamu sekolah? " tanya Ibu lembut.

Vesna hanya menganggukkan kepalanya. "Aku berangkat" Vesna tidak menyentuh makanan nya pagi ini.

"Makan dulu Vesna " ujar Ayah lembut.

"Tidak" jawab Vesna dingin

Vesna membuka pagar rumah nya, betapa terkejutnya dia melihat sahabatnya ada di sana sedang tersenyum sumringah, terutama Kosta tapi Kosta hanya memasang wajah datar.

"Berani banget dia muncul setelah kejadian semalam" batin Vesna membuang wajahnya, tanpa permisi Vesna pergi dari sana membuat senyuman di wajah sahabatnya sirna.

"Kejar" suruh Nick, mereka mengikuti Vesna, berusaha mencairkan suasana canggung.

"Hai Na, sehat? " tanya Angelina basa-basi.

"Hm" Vesna hanya menjawab dengan deheman.

"Eh kita ketemu" ujar Axelle, Axelle tersenyum.

"Eh Axelle, kita jalan bareng ke sekolah yuk" ujar Vesna menggenggam tangan Axelle membuat Axelle tak enak pada Kosta yang menatap nya tajam.

"E- eh anu... Aku... --" Vesna menutup mulut Axelle dengan tangannya. "Tidak usah banyak bicara, ayo" Vesna menarik tangan Axelle dan berlari, Kosta menghembuskan nafasnya kasar dan jalan mendahului sahabatnya.

"Astaga... Jadi rumit gini" ujar Katarina.

"Kayaknya percuma juga. Lagian Vesna dan Kosta juga sudah putus" ujar Mara pelan.

"Kita usaha aja, satuin mereka lagi. " ujar Lowiek.

"Susah kayaknya, inget deh. Mereka sama sama keras kepala, gengsi juga tinggi susah buat nyatuin anak batu kek mereka" ujar Vidak.

"Mulutmu" ujar Veljko.

"Tapi iya juga. Mereka keras kepala, terus gengsinya gede lagi. Susah buat nyatuin mereka " timpal Adriana setuju.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang