121. IDK

165 15 1
                                    

"Lelaki dengan senyuman manisnya.. "

- ... -

***


Jam istirahat telah tiba, Kosta dan yang lain baru selesai membersihkan toilet, mereka memakai parfum pada tubuh mereka agar tidak ada bau tidak sedap di pakaian atau tubuh mereka.

"Nah sudah, ayo ke kantin" ajak Ilya.

Sesampainya di kantin mereka memesan makanan, membawa pesanan mereka masing-masing, mereka berdiri menoleh kesana kemari mencari kursi kosong karena semua kursi sudah penuh.

"Hey lihat, ada Mace disana" ujar Mara, mereka mengangguk lalu berhenti di meja Mace.

"Mace, boleh kami duduk disini bersamamu? Kantin penuh" ucap Angelina tersenyum tipis.

"Oh tentu saja, silahkan.. " ujar Mace dengan mulut penuh makanan.

"Kau selalu sendiri? Bukankah kau anggota geng Zeous? " tanya Vidak mulai menggigit makanannya.

"Ya memang, aku keluar dari geng itu" balas Mace menatap semua nya.

"Loh? Kenapa? Kau tidak mau membully lagi? " tanya Ilya tersenyum sinis.

"Haha, ya begitulah. Aku sudah tobat, bagaimana jika kita berteman? Dan... Kosta, maaf telah membully mu" ujar Mace tersenyum tipis.

"Tak apa, aku senang kau bertobat" balas Kosta tersenyum tipis tapi tidak ada yang bisa melihat senyuman itu.

"Kamu pembully? " tanya Vesna.

"Hehe ya, kenapa? " tanya Mace.

"O- ouh tidak apa, sekedar bertanya" balas Vesna.

"Hey, kamu murid baru di kelas 11 A3 ya?" tanya Mace menatap semua meminta jawaban.

"Hehe iya, aku murid baru, beberapa minggu lalu" balas Vesna.

"Dia sahabat kami dari junior school, tapi... Dia juga pacar Kosta" balas Adriana.

UHUK!

UHUK!

UHUK!

Mace tersedak makanannya, dia menerima air pemberian Nidal. "Terimakasih. Kau pacar Kosta? " tanya Mace, dapat terlihat dari wajahnya dia seperti terkejut.

"Ya, kenapa? " tanya Vesna menaikkan satu alisnya.

"Tidak, ternyata kau yang dipuji-puji oleh murid sekolah ini? " tanya Mace.

"Wahh, kau menggeser Katarina, dia kan perempuan cantik di sekolah ini, tapi kau mengganti posisi nya. "

"Hah? " kaget Vesna.

"Tak apa, aku akui dia cantik say, aku ikhlas jika dia mengganti posisi ku" jawab Katarina mengedipkan sebelah matanya pada Vesna.

"Ohh" balas Vesna

"Lanjutkan makan kalian" ujar Mace tersenyum tipis. Mereka menyantap makanannya tapi Kosta menatap curiga Mace.

"Dia aneh, apa dia benar-benar tulus meminta maaf? " batin Kosta.

***

"Papa, aku tidak sabar menemui Ibu dan adikku, kapan? " tanya Archie Hadley.

"Astaga sabar Archie... Kita sudah di Serbia, asal kau tahu. Adikmu sangat cantik seperti bidadari surga" ucap Gladwin tersenyum mengingat wajah anaknya di foto yang dikirim oleh Steve, mata-matanya.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang