133. IDK

144 13 0
                                    

"Ko- Kosta? " Vesna memanggil nama Kosta seraya menatap Kosta yang kini juga tengah menatapnya.

"Sayang? Kau sudah bangun? " tanya Kosta dengan nada khawatir seraya tangannya menangkup kedua sisi wajah Vesna.

Vesna mengubah ekspresi nya menjadi kesal mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Kosta. "Pertanyaan mu menyebalkan sekali! " ketus Vesna.

"Ck, kenapa kamu bisa kayak gini? " tanya Kosta menatap lekat Vesna.

"Kamu tahu dari mana aku di sini? " Vesna justru bertanya balik bukan menjawab pertanyaan Kosta membuat Kosta kesal dibuatnya.

"Jawab dulu pertanyaan dari aku" ujar Kosta menatap kesal kekasihnya.

"Apa pertanyaan mu tadi? " tanya Vesna membuat Kosta semakin kesal.

"Apa ini efek karena kepala nya ke pukul tadi? " batin Kosta memasang wajah datar.

"Ck! Dasar pikun! Aku bilang kenapa kamu bisa kayak gini? Apa yang buat kamu kayak gini? " tanya Kosta mengulang pertanyaan nya tadi.

"Aku... Emmm, aku jatuh di kamar mandi" bohong Vesna menunduk takut untuk menatap wajah Kosta.

Kosta berdecak sambil membalikkan badannya memunggungi Vesna. "Kamu anggap aku siapa? Hanya teman? " tanya Kosta dengan nada dingin sembari menatap datar dinding di depannya.

"Kosta? Tentu aku menganggap kamu kekasihku" balas Vesna membuat Kosta membalikkan badannya.

"LALU KENAPA KAU BERBOHONG HUH!? " bentak Kosta menendang pelan brankar yang ditiduri Vesna.

Vesna tersentak mendengar bentakan itu apalagi saat Kosta menendang brankar nya. "Be-- ber berbohong? " tanya Vesna gugup.

Kosta tidak menyahut, Kosta masih membelakangi Vesna sambil mengusap pelipis nya berusaha menahan emosinya yang menggebu-gebu .

"Aku tahu kamu bohong" ketus Kosta berbalik menatap dingin ke arah Vesna. Yang di tatap pun langsung ketakutan melihat mata Kosta yang menatapnya tajam.

"Ок драга, извини. Не желим да бринеш " lirih Vesna menunduk sambil meremas selimut yang dia kenakan.

Translate: oke sayang, maaf. Saya tidak ingin kamu khawatir

"Али мрзим лажове " ketus Kosta.

Translate: tapi aku benci pembohong

"Aku, aku tidak bermaksud. Aku tidak mau kamu khawatir tentang ini" jelas Vesna menatap Kosta dengan tatapan berkaca-kaca seraya menggenggam tangan besar Kosta.

"Tapi, dengan kamu berbohong kamu buat aku semakin khawatir, seolah-olah aku gak penting buat kamu" lirih Kosta menatap Vesna sayu.

"Ko- Kosta, jangan bicara seperti itu. Kamu penting bagi aku, aku gak punya tempat cerita selain kamu" ucap Vesna menggenggam erat tangan Kosta. Kosta yang mendengar itu mengusap kepala Vesna dengan lembut.

"Maaf sudah kasar" ucap Kosta tersenyum tipis. "Aku khawatir banget sama kamu, jadi aku kebawa emosi keinget kalau yang buat kamu kayak gini adalah Rev, kan? " tanya Kosta diangguki Vesna.

"Su--"

"VESNA!! " teriak heboh Adriana, Angelina, Ema, Katarina dan Mara.

"Loh? Kalian? " gumam Vesna.

"Na! Kau gak apa kan? Ada yang sakit!? Dimana?! " tanya Mara khawatir.

"Enggak Mar... Aku baik-baik saja, cuma ya... Pusing sedikit" balas Vesna tersenyum tipis.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang