118. Hukuman

153 21 0
                                    

"Aku ingin denganmu selamanya.. "

- anonymous -

" Hukuman "

***

Vesna membawa mobil milik nya di garasi, ya dia punya mobil tapi jarang dia pakai karena jika ke sekolah dia bersama Kosta, dan dia hanya akan pakai mobil itu jika ingin jalan-jalan.

"Emi, ayo" Vesna keluar dari dalam mobil dan melangkah masuk ke dalam boutique milik ibunya.

"Ibu" panggil Vesna melihat Ibu nya sedang berbicara dengan pria.

"V- Ve- Vesna? E- Emi" gugup Stana menatap kedua putrinya.

"Bu, aku bawa makanan untuk Ibu, kata Ayah ibu pulang malam, biar Ibu tidak sakit jadi aku bawakan masakan" Vesna menyodorkan tas tenteng berwarna biru yang berisi kotak makanan.

"Apakah dia an--" ucapan pria di samping Stana terpotong.

"Terimakasih sayang.. Ka- kamu bisa pulang sekarang" Stana tersenyum kikuk melirik Vesna, Emi dan pria itu bersamaan.

"Stana, dia adalah putriku? " ucap pria itu menatap Vesna dengan senyuman.

"He- hei! Jaga ucapanmu! " ucap Stana menatap tajam pria itu.

"Ve- Vesna, Emi. Kalian pulang sekarang cepat" Stana mendorong kedua putrinya.

Vesna dan Emi terpaksa pergi padahal mereka masih ingin berlama-lama disana.

"Kak, maksud paman tadi apa? Putriku? " tanya Emi, kini mereka berada di dalam mobil masih memandangi Stana dan pria tadi yang sedang berbicara.

"I- iya, apa maksudnya? " Vesna masih terfokus pada pria itu.

***

"Kau jangan pernah sebut putriku adalah putrimu, Gladwin" ucap Stana menatap datar pria di depannya.

"Tapi dia putriku kan? Jawab aku, Stana! " ujar pria yang diduga namanya adalah Gladwin.

"Kamu tidak perlu tahu hal itu, kamu tidak ada hak lagi tentang dia" jawab Stana menatap Gladwin dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa? Aku adalah a--"

"Pergilah, aku sibuk" Stana mengusap pipinya yang sudah basah karena air mata, Stana pergi dan masuk ke ruangan kerjanya.

"Uhh astaga" Gladwin memijat pelipis nya kemudian melangkah keluar toko lalu pergi dengan mobilnya.

***

Keesokan harinya..

Vesna sedang sarapan di sekolahnya karena dia bangun telat dan tidak sempat sarapan di rumah, jadi dia memutuskan sarapan di sekolah bersama sahabatnya.

"Dia adalah putriku? "

Kata-kata itu terus berputar di kepala Vesna, ucapan dari pria semalam yang sedang berbincang dengan Ibu nya.

"Kamu ada masalah apa? " tanya Kosta menyentuh bahu Vesna membuat Vesna terlonjak kaget.

"A-- akh engga kok. " sahut Vesna gugup.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang