124. Kosta dan Reviano

191 19 0
                                    

Vesna menatap kagum Kosta yang bermain bola basket dengan lincah. Rambut Kosta memantul mantul karena dia sedang men-dribble bola basket sambil berlari ke area lawan.

Kosta melompat setinggi mungkin hingga ya!! Bola basket masuk ke ring dengan sempurna.

"YEAYYYYYY KOSTA!!!" Teriak Vesna dengan heboh melihat Kosta yang berhasil memasukkan bola ke dalam ring.

Kosta yang mendengar teriakan Vesna menoleh ke arah Vesna yang sedang jingkrak jingkrak di kursi penonton. Kosta menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya membuat ketampanan Kosta bertambah. Kosta memberikan senyuman dan kiss bye pada Vesna. Vesna membalas kiss bye dari Kosta.

"Bucin terus kau, Kosta! " tegur teman tim Kosta, Enzo sambil menyikut Kosta.

Kosta menoleh dan tersenyum tipis.

"Ayo semua!! Fokus! Kita harus latihan untuk perlombaan beberapa hari kedepan!! " teriak pelatih basket.

Semua kembali memulai latihan dengan serius.

"Lomba? Kosta tidak memberitahu ku" gumam Vesna sambil memasukkan roti ke mulutnya.

Dan ya! Tim Kosta kembali memasukkan bola oranye bergaris hitam itu kedalam ring.

"YEEYYYYY GO GO KOALA!!!! " teriak Vesna membuat Kosta yang mendengarnya salah tingkah, Kosta berbalik memegang pipi nya yang rasanya memanas karena salah tingkah. Kosta yakin pipinya sekarang memerah, Kosta tersenyum senyum salah tingkah.

DUGH!

Fargo, teman satu tim Kosta menimpuk punggung Kosta dengan bola basket. "Bucin terussss, fokus dong!! " tegur Fargo tersenyum menggoda pada Kosta.

Kosta memutar bola matanya malas sambil mendengus.

"Baiklah, ayo mulai lagi semua! " tegur pelatih.

Kosta dan tim kembali memulai permainan.

Diposisi Vesna, dia terus menatap Kosta kagum, rambut Kosta yang sedikit basah karena keringat, karena keringat itu justru wajah Kosta semakin tampan.

"Astaga... Kosta ku sangat tampan.. " monolog Vesna menatap kagum Kosta, Vesna tidak mengalihkan matanya dari Kosta, Kosta melompat, menunduk, berlari, bahkan saat berjalan saja mata Vesna terus mengikuti Kosta.

Kosta yang sadar Vesna sedang menatapnya menoleh lalu mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum dan berlari untuk mengambil bola.

Vesna memelotot dan langsung menutup wajahnya malu. Veljko dan Lowiek yang melihat itu mendekat dan berbisik.

"Vesna salting tuh... " bisik Veljko.

"Hahaha, mereka bucin akut... Kapan kau dengan Ema? " tanya Lowiek menggoda Veljko.

Veljko menatap malas Lowiek. "Alah, aku tidak mau dengan mak comblang itu! " kesal Veljko lalu pergi menghampiri Kosta.

"Pffttt! Mak comblang, lihat saja aku adukan ke Ema! " gumam Lowiek tersenyum jahil.

"Uhhh tampan... " lirih Vesna dalam hatinya menatap Kosta.

Vesna merasakan seseorang seperti duduk di sampingnya, Vesna menoleh mendapati Rev dan geng nya duduk di samping nya. Jantung Vesna berhenti berdetak melihat itu, Vesna hendak menjauh tapi Rev menahan tangannya.

"Jangan menjauh sayang, bermain lah denganku. " bisiknya dengan suara serak seraya menarik pinggang Vesna membuat Vesna tersentak.

"Re- Rev.. Le- lep....as... " ucap Vesna terbata-bata, Vesna merasa tidak nyaman dengan posisi ini.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang