100. Tidak Bisa Melupakanmu

178 23 5
                                    

yeapy!! Sudah 100 part hehe😁🔥

Vote nya dong.. Pegel tangan ku ngetik gak di vote nah..

"Aku akan tetap bersamamu sayang, sampai akhir hidup ku"

- Kosta Kecmanovic -

***

Vesna tersandar di dinding beton di gang itu seraya memeluk lututnya dan menangis terisak. Vesna di pukul di punggung nya dengan balok kayu dan juga dia di dorong hingga kepalanya terbentur dinding.

"Ck bangun! Jangan cengeng di gituin saja nangis! " ujar Milo menarik tangan Vesna hingga Vesna kembali berdiri tapi masih menangis.

"Fre... Pliss, stop bully aku.. " mohonku menangis terisak, Vesna merasakan sakit di punggung nya yang teramat sakit.

"Ada syaratnya nya" ujar Fredrik menghampiri Vesna.

"Apa? " sahutku.

"Jika kamu mau aku berhenti, kamu harus menjadi pacarku" ujar Fredrik terkekeh.

Vesna menggelengkan kepalanya, "Ngga! Aku tidak mau! " ujar ku menggeleng cepat.

"Baiklah" ujar Fredrik menarik rambut Vesna kebelakang.

"A- akh! Sa- sakit, Fre... " ujar ku memegang tangan Fredrik agar melepaskan tangannya.

"Gimana? " tanya Fredrik sekali lagi.

"Ga- gak mau" sahutku menahan sakit dan perih yang menjadi satu di kepala, rasanya kepalanya seperti ingin lepas dari tempatnya.

Bruk!

Fredrik menendang perut Vesna hingga Vesna terbentur dinding, Fredrik tanpa belas kasihan sedikitpun langsung pergi bersama ketiga temannya.

"Sshhh hiks... Sa- sakitt" ringis Vesna memegang kepala dan juga perutnya yang sekarang sakitnya lebih terasa.

"A- aku tidak boleh terlihat kesakitan. Nanti Oma khawatir" ujar ku lalu berdiri, Vesna mengambil paper bag yang berisi pasta tadi, Vesna mengecek apakah pasta miliknya aman atau tidak, ternyata masih aman.

Vesna berjalan tertatih menuju rumahnya.

Skip sampai dirumah.

Vesna langsung berjalan ke kamar nya karena tidak ada siapapun yang terlihat di rumah itu. Di kamar Vesna menatap dirinya di depan cermin, kepalanya sedikit memar, dan mungkin punggung Vesna memar dan berdarah juga.

Vesna mengobati semua lukanya sambil sesekali meringis kesakitan.

***

Kosta berada dirumahnya sedang memainkan ponsel miliknya, sedaritadi ia menelpon nomor Vesna sampai puluhan kali tapi tidak ada jawaban sama sekali, pesan yang dikirim Kosta pada Emi pun tak di jawab.

"Aku pikir Mama tahu" ujar Kosta lalu berjalan keluar menuju kamar Mama nya.

"Mah" panggil Kosta pada Mama nya yang pintu kamarnya terbuka.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang