86. Rahasia Kosta

221 16 6
                                    

"Perlahan, semua kebohongan akan terbongkar"

-anonymous

***

Kosta sampai di depan kamar nya, dia melihat Vesna sedang memegang dua kertas yang selama ini dia sembunyikan.

Kosta masuk dan langsung merebut kasar kertas itu. "Kamu ngapain masuk kamar aku tanpa izin? " tanya Kosta dingin.

"A- aku mau be- bersihkan kamar kamu" jawab ku gugup karna terkejut Kosta datang dan langsung merebut kertas itu.

Kosta menggenggam erat kertas di tangannya.

"Kosta? Apa maksudnya? Kenapa kamu menggambar peta sekolah dan kenapa.. Ada nama teman-teman kita? Apalagi nama teman-teman yang ada di kertas itu rata-rata yang sering membully kamu. Kamu tidak rahasiakan apapun dari aku kan? " tanyaku panjang lebar sambil menatap Kosta.

"Ini bukan urusan kamu, kamu keluar sekarang. Sopan dikit masuk kamar orang tanpa izin" ujar Kosta yang mampu membuat Vesna sakit hati.

"Jelasin apa maksudnya? Jangan jangan kamu mau balas dendam ke mereka?! Karna mereka sudah bully kamu?! " tebak ku membuat Kosta membulatkan matanya.

"Kamu gak perlu tahu, Vesna! Pergi! " usir Kosta mendorong Vesna kasar tanpa sadar.

"Kok kamu jadi gini? Aku cuma minta jelaskan. Jangan-jangan bener yang aku bilang? " tanya ku dengan mata berkaca-kaca.

Kosta menutup pintu kamar dan mengunci nya. "Kamu tidak perlu tahu apa ini, aku sudah tidak tahan. Aku ingin mereka merasakan apa yang aku rasakan selama ini" ujar Kosta mengukung Vesna dengan tangan Kosta.

Vesna menatap Kosta dengan air mata yang sudah mengalir dan juga dengan tatapan ketakutan.

"Ga- gak gini caranya" ujarku dengan suara bergetar.

"Aku capek! Kamu pasti tahu apa yang aku rasakan! Aku mau, aku mau mereka merasakan apa yang aku rasakan" ujar Kosta menatap tajam Vesna yang ada di hadapan nya.

"Tapi gak gini!! Dengan cara apa kamu balas dendam?! " tanya ku dengan tatapan marah.

"Dengan cara rebut nyawa mereka" ujar Kosta membuat Vesna membulatkan matanya.

"KOSTA! GAK GITU CARANYA!! " pekik ku mendorong Kosta.

"Kamu harusnya paham, aku lelah begini terus! Mama dan Papa saja tidak tahu aku di bully! Aku sembunyikan semua ini dari mereka selama 2 tahun!! " bentak Kosta tanpa sadar, Kosta menatap Vesna dengan tatapan elang nya.

"Sekarang, kamu pilih. Mereka yang mati atau aku? " tanya Kosta membuat jantung Vesna seperti berhenti berdetak.

Kosta menaikkan satu alisnya menunggu jawaban Vesna, Vesna bingung harus menjawab apa. Dia tidak mau kehilangan teman-temannya, tapi dia juga tidak mau kehilangan Kosta.

"Aku gak mau dua-duanya... Hiks, aku sayang kamu, aku juga gak mau kehilangan teman-teman aku.. " ujar Vesna mulai terisak.

"AKU SURUH JAWAB! BUKAN MALAH NANGIS!! " bentak Kosta lagi, Kosta berjalan ke arah ranjang nya lalu duduk di sana, dia menatap ke arah jendela.

Vesna sekarang berada di belakang pintu yang tertutup. Vesna terduduk di bawah, Vesna memeluk lutut nya sendiri sambil menangis.

"Aku mohon jangan lakukan itu... " tangis Vesna sambil menatap ke arah Kosta yang menatap dirinya tajam.

Kosta memijat keningnya.

***

Sudah 10 menit mereka saling terdiam, hanya terdengar isakan tangis dari Vesna yang terduduk di pojok ruangan.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang