137. Kecmanović Facts

131 10 0
                                    

Setelah selesai makan, Vesna turun untuk mencuci piring yang dia dan Kosta gunakan.

"Kita berangkat ke bandara besok jam 12 siang ya" ujar Kosta yang datang dan duduk di meja makan.

"Kalian hanya semalam di sini? " tanya kakek yang turun dari lantai atas.

"Iya, aku dan Vesna kesini hanya untuk mengenalkan Vesna pada kakek dan nenek" ucap Kosta.

"Lain waktu mainlah kesini lebih lama, ajak orang tua mu Kosta" ujar nenek yang datang membawa piring berisi kue manusia jahe.

Vesna berjalan dan ikut bergabung di meja makan. "Wahh kue jahe! " Vesna mengambil satu kue dan menggigit nya, rasa jahe yang kuat dan menghangatkan tubuh sangat cocok di makan di musim dingin seperti ini.

"Kau suka? " tanya nenek.

"Haha biskuit adalah camilan favoritnya" ujar Kosta tersenyum menatap Vesna yang lahap memakan kue jahe itu.

"Oh ya? Kamu bisa meminta Kosta buatkan biskuit ini di Serbia, Kosta hebat membuat biskuit jahe" celetuk kakek.

"Huh? Kosta, kamu tidak pernah bilang hal ini" ucap Vesna menatap Kosta.

Kosta mengedikkan bahunya. "Kamu tidak pernah bertanya" ketus nya. "Ayo ke kamar, sudah malam kita harus tidur" Kosta beranjak dari duduknya dan langsung berjalan ke lantai atas.

"Bye nek, kek! " Vesna berlari menyusul Kosta.

***

"Ck! Aku tidak bisa biarkan ini, aku harus buat Vesna jauh dengan dia, tapi dengan cara apa? " ujar pria paruh baya yang kini duduk di halaman belakang rumahnya.

Drrtt!

Dering ponsel berbunyi, pria itu mengangkat telepon nya.

"Bagaimana tuan? Kamu mau menjodohkan anakmu dengan anakku? Jika kamu menolak tak apa, tapi aku pastikan bisnis mu hancur" ucap pria dari dalam telepon.

"Apa?! Tidak! Jangan hancurkan bisnisku, baiklah aku sepakat menjodohkan anak kita" jawab pria itu dengan panik.

"Hahaha anakku pasti senang mendengar ini, kita sepakat"

"Ya"

Tut!

Telepon dimatikan sepihak, pria itu mengusap wajahnya kasar. "Ya, demi bisnis akan aku lakukan" gumam nya.

***

Keesokan harinya...

Kini sudah musim semi di Bosnia, Vesna tengah membereskan pakaian nya dan pakaian Kosta kedalam koper karena beberapa jam lagi dia dan Kosta akan segera kembali ke Serbia. Memang waktu yang singkat tapi jelas menyenangkan bagi Vesna, dia senang kakek-nenek Kosta bisa menerima dirinya dengan baik, bahkan hampir seluruh keluarga Kosta menerima Vesna, dia adalah gadis yang beruntung.

"Kosta, aku senang keluarga mu menerima keberadaan ku" celetuk Vesna menutup resleting koper dan menaruh nya di sudut ruangan.

"Tentu, kamu baik hati, murah senyum, wanita yang lembut, cantik pula. Asal kau tahu, mereka pernah membicarakan kriteria tentang wanita baik di mata keluarga Kecmanović " balas Kosta yang berdiri di balkon, Kosta berjalan masuk ke kamar dan duduk di pinggir kasur tepat di samping Vesna.

"Oh ya? Apa wanita yang menjadi kriteria keluarga mu? " tanya Vesna penuh rasa penasaran, siapa tahu dia bisa mengubah dirinya agar bisa diterima di keluarga Kosta.

"Ck, kriteria wanita itu sudah masuk di kamu, bahkan hampir semua. Keluarga ku lebih mementingkan etika daripada fisik, ya... Walau fisik juga penting tapi etika dan attitude lebih penting menurut keluarga ku" balas Kosta mengusap surai coklat Vesna.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang