69

208 13 4
                                    

"Aku pergi" Vesna pergi setelah mengucapkan itu, semua menghela nafas lelah. Apakah Kosta dan Vesna belum juga berbaikan?

"Kalian belum berbaikan? " tanya Mara.

Kosta menggeleng. "Susah untuk membujuk nya, dia terlanjur benci. Biarkan dia membenci ku selamanya" ujar Kosta hendak pergi dari sana, tapi suara dari Veljko menghentikan langkahnya.

"Aku berhasil mendapatkan buktinya" ujar Veljko

Kosta menatap Veljko tidak percaya.

"Bukti? " tanya Kosta memastikan.

"Ya bukti, rekaman CCTV dari sekolah, kami berhasil mencuri rekaman itu. Tadinya kami ingin meminta tolong petugas, tapi mereka tidak mengizinkan, jadi kamu ambil diam-diam" jawab Vidak menunjukkan sebuah flashdisk yang berisi rekaman CCTV belakang kantin.

****

Vesna terduduk di kantin, dia memesan makanan dia lapar lagi.

"Terimakasih Bi" Vesna membawa makanannya ke kelas.

Dikelas Vesna menikmati makanannya itu seorang diri, kelas juga sepi.

"Aku benci Kosta, tapi aku tidak bisa membenci dia sepenuhnya... " gumam Vesna sambil menatap makanannya.

"Vesna!! " teriak seseorang, itu adalah Jelisaveta yang datang bersama Irina & Natalija.

"Ada apa? " tanya Vesna menerbitkan senyuman kecil.

"Lihat ini" Irina memberikan ponselnya, disana terpampang sebuah grup yang ramai, sepertinya itu grup sekolah ini, bukan. Grup itu khusus para murid kelas 5 sampai 9 jadi di grup itu tidak ada gurunya.

Vesna membaca pesan-pesan yang dikirim beberapa murid, mereka membahas hal yang membuat Vesna sakit hati membacanya.

"Kau dan Kosta ada masalah kan? Masalahmu dan Kosta telah tersebar dan menjadi perbincangan hangat anak sekolah ini" jelas Jelisaveta.

"Ya, apakah kamu yang menyebar nya? Tapi itu tidak mungkin" ujar Natalija.

"Bukan aku, mungkin saja ada yang mengetahui dan menyebarkan nya" ujar Vesna masih berusaha tersenyum.

"Apakah yang di ceritakan di oleh anak-anak sekolah benar? " tanya Irina pelan, takut menyakiti hati Vesna karena kajadian itu.

"Ya itu benar. Ka- kalau begitu aku mau ke toilet dahulu" Vesna membawa sampah makanannya dan membuangnya ke tempat sampah, setelah itu pergi ke toilet, bisikan-bisikan pedas atau tatapan tajam yang diberikan oleh orang-orang di lorong yang Vesna lewati. Menahan sakit hatinya.

Vesna memasuki satu bilik toilet, dia terduduk di atas wc duduk yang ada di bilik kamar mandi itu. Berusaha menangis tanpa suara tapi tidak bisa, kejadian ini terlalu sakit baginya. Suara isakan terdengar menggema di toilet khusus perempuan itu.

Hanya ada Vesna seorang diri. Seorang gadis memasuki toilet, gadis itu mendengar suara isakan tangis dari salah satu bilik toilet, dia yakin dari dalam bilik toilet yang terkunci.

"Hai, apakah ada orang? " tanya gadis itu, Danica.

Vesna segara menghapus air matanya, dia membuka kunci kamar mandi.

"Y- ya aku di da--" ucapan Vesna berhenti melihat siapa itu.

"Kak Vesna? Kakak menangis?! Kenapa? " tanya Danica melayangkan berbagai pertanyaan.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang