64

194 10 4
                                    

Keesokan paginya, Vesna berjalan ke ruang kelas sesuai informasi yang ada di papan pengumuman sekolah. Vesna pisah dengan sahabatnya, tapi masih satu ruangan dengan Kosta, Katarina, Mara, dan Andrija.

Sisanya mereka berbeda ruangan, mereka memang satu ruangan, tapi tidak duduk satu bangku, tempat duduk mereka di atur oleh pengawas ujian.

Vesna masuk bersama Kosta, Andrija, Mara dan Katarina.

"Aku cari dulu di mana aku duduk" ujar Andrija diangguki semua. Vesna mencari tempat duduk nya.

"Kak" panggil seseorang. Vesna menoleh dengan pede nya, siapa tahu orang itu memanggilnya, dan benar saja.

"Umm, kamu memanggil aku? " tanya Vesna pada gadis perempuan yang sedang duduk di kursi.

"Iya, kakak Vesna kan? " tanya gadis itu.

"Oh ya, kenapa? " tanya ku.

"Em, kakak duduk bersama ku, nama nya Vesna Retrakić " ujar gadis itu.

"Ahhh ya, terimakasih" aku tersenyum, dan duduk di tempat duduk ku.

"Kakak nya Emilija ya? " tanya gadis itu.

"Bagaimana kamu bisa mengenal ku? Kamuu, Ana Božović? " tanya ku dan dia mengangguk.

"Ya ya, aku Ana, mungkin... Saran ku, panggil aku Anci saja Kak" ujar nya.

"Baiklah, kamu teman kelas Emilija dan Danica kan? " tanya ku lagi.

"Iya, aku juga satu ekskul dengan mereka" jawab Ana mengeluarkan bolpoin dari tas nya.

"Aku ingin tanya, bagaimana sifat Emi, apakah dia bersikap nakal? " tanya ku.

Ana berpikir. "Tidak, dia gadis yang baik dan manis, kami berteman baik sekali. Saat jam istirahat tiba, kami selalu pergi ke kantin bersama, biasanya, setelah dari kantin kami pergi ke lapangan basket, bermain basket walau kami tidak hebat di permainan itu, hehe" Ana menceritakan itu dengan sangat-sangat antusias, wajah nya ceria sekali. Bisa di tebak, Ana adalah gadis yang baik, ceria, pintar dan juga berbakat, dia juga ramah dan menyenangkan.

"Haha, benarkah? Tapi itu tidak mungkin Anci, Emi sangat jahil" ujar ku tertawa kecil.

"Memang, dia sangat jahil, tapi siapa yang tidak tertawa dengan sikapnya? Semenjak Emi masuk ke kelas kami, kelas kami ceria, dia seperti seorang pelawak" jelas Anci lagi.

"Hmm, baiklah.. Dan.. Kamu terpilih ikut lomba mewakili sekolah ya? Bersama Danica? " tanya ku.

"Benar-benar, kami mewakili. Tapi... Aku tidak yakin aku mampu" ujar nya.

"Aku yakin kamu mampu Ana, Emi pernah bercerita tentang mu, dia bilang kamu hebat dalam dance, kamu sudah pernah memenangkan beberapa perlombaan dance. Aku senang, pasti kali ini akan menang" ujar ku menyemangati nya.

"Pas--"

Kriiing!

Bell masuk berbunyi, beberapa murid berlari memasuki ruangan mereka dan duduk sesuai kursi yang di atur.

"Selamat pagi" sapa guru.

"Pagi" jawab semua

"Jam pertama adalah Kewarganegaraan, di atas meja hanya ada alat tulis, tidak ada buku, buku apapun itu tidak boleh ada di atas meja kecuali saya yang menyuruh kalian menaruh nya di atas meja. Paham? " tanya guru itu.

"Paham"jawab semua.

Guru itu membagikan soal dan kertas khusus jawaban, mereka mulai mengerjakan nya, ruangan hening, dan tegang. Tidak ada satu suara yang terdengar.

My First Love (Kosta Kecmanovic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang