Hallo Hallo guyss.....
🌠Happy Reading🌠
Kesedihan kesedihan pasti selalu datang di kehidupan kan? kita pun kadang tak tau hal apa yang harus kita lakukan ketika merasa terpuruk sendirian, Sera dan kesedihan. Hari yang harus nya ia jalani dengan bahagia namun hari ini berbeda. ia memang tak mendapat kasih sayang Papa nya karena perceraian orang tua nya, ia memilih ikut tinggal bersama Mama nya sedangkan Papa nya menikah lagi dengan wanita lain. Hari terburuk menurut Sera adalah sekarang, ketika ia kehilangan cinta pertama nya.
Diratama Affandra, pria dewasa berusia 50 tahun itu masih begitu tampan, namun sayang takdir membawa nya lebih cepat ke hadapan tuhan.
Sera dan Mama Asma bergegas datang ke rumah Papa nya ketika mendapat kabar Papa nya telah pergi untuk selama nya, memang Papa nya itu telah sakit sebelum berpisah dengan Mama Asma namun setau Sera penyakit Papa nya telah sembuh. Dengan hati begitu hancur Sera datang dengan ribuan tetes air mata, Kiral pun segera menyusul untuk menemui Papa nya terakhir kali.
"Kalo kaya gini gue makin benci takdir, walaupun gue ga tinggal sama Papa setidak nya gue masih bisa liat Papa baik baik aja." Gumam Sera ketika berada di rumah Papa nya.
"Semua orang pasti bakal kehilangan, mau lo benci takdir kaya gimana pun gak bakal bikin Papa hidup lagi." jawab Isha.
Ishana Sadya Santika, gadis seumuran Sera itu teman masa kecil nya, memiliki keluarga yang sama hancurnya dengan Sera membuat gadis itu mengerti bagaimana rasanya di hancur kan habis habisan oleh semesta. Sera dan Isha dahulu nya bertetangga di komplek pelita,namun karena orang tua Sera pisah jadi Sera ikut Mama Asma pindah.
"Gue selalu berusaha baik baik aja Sha, tapi demi tuhan ini sakit banget gue gak kuat terus terusan di kasih kesedihan kaya gini." Sera berkata dengan tetesan air mata dan suara yang begitu memilukan telinga.
"Lo boleh nangis sepuasnya, kehilangan karena kematian emang gak ada obat nya, sakit nya bakal teringat sampai kapan pun." ujar Isha berusaha menenangkan dengan memeluk teman nya itu.
"Kenapa harus gue?kenapa gue yang terus terusan di kasih cobaan?" oceh Sera berada di pelukan Isha.
"Karena tuhan mau buat lo lebih kuat, setiap hal itu berharga tapi kadang kita gak peka sama kode dunia, kita bersikap santai sampe lupa kalo kita pasti bakal meninggal nanti." papar Isha.
"Om Tama pasti ngerasa nyesel karena gak bisa ngasih kasih sayang nya ke lo, dia juga pasti nyesel udah nyakitin lo sama Mama lo, tapi semua hal emang jalan sesuai aturan semesta." jelas nya lagi.
"Rasanya gue benci sama takdir gue, semua kebahagiaan gue di rebut tanpa permisi, sial nya gue masih tetep berusaha genggem sesuatu yang udah di ambil semesta."Sera berkata, begitu menyayat hati ucapan yang berisi kesedihan itu.
"Kesedihan pasti berlalu, kebahagiaan pasti nunggu lo." Isha berusaha menenangkan Sera dengan perkataan nya.
Tak lama Kiral datang dengan wajah berlinang air mata, kemudian melihat wajah pucat Papa nya yang telah terbujur kaku, ia mencari keberadaan Sera lalu berjalan mendekat dan memeluknya. Isha yang paham situasi nya langsung mendekati Mama Asma, untuk memberi nya sedikit kekuatan, Mama Asma menangis melihat anak anak terisak begitu memilukkan.
"Tante yang tabah ya, Semoga Om Tama pasti tenang di alam sana." Isha berujar pada wanita cantik di depan nya.
"Terima kasih nak Isha, tante pun berdoa seperti itu." balas Mama Asma.
Memang mereka telah berpisah sejak lama, namun melihat tubuh laki laki yang pernah dicintai nya terbujur kaku begitu mengenaskan Mama Asma tetap saja merasa sesak dan sakit, karena begitu banyak kenangan indah bersama Diratama Affandra, mantan suami nya. Mama Asma mendekatkan diri ke anak anak nya kemudian memeluk mereka berusaha memberikan kekuatan, proses pemakaman telah selesai. Sera, Kiral dan Mama Asma bergegas kembali ke rumah mereka, Suasana mobil saat itu begitu hening kesedihan menyelimuti mereka. Tibalah di rumah mereka, Mama Asma yang terlihat sangat lelah ingin segera masuk ke kamar nya dan beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung Dan Sagara
Teen Fiction"Benar kata mereka, mencintai tak akan bisa jika hanya satu pihak, nyata nya cinta memang menyakitkan hanya ada dua ruang yg tersisa bahagia atau kecewa. manusia kadang memang lalai dengan perasaan yang mereka punya dan terlalu mempercayakan rasanya...