Aquarium Date.

25 3 0
                                    

Happy Readinggg



"Janji selalu hanya menjadi kalimat penenang."

- Lavanya Anasera Tavisha.


- Lavanya Anasera Tavisha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika hari libur keluarga Sagara akan lengkap, terbukti saat mereka sedang berbincang datanglah kepala keluarga dengan pakaian santai nya. Sera datang sebagai tamu, namun disana diri nya di anggap sebagai anak gadis keluarga itu. Rumah mewah itu berisi canda dan tawa keluarga Kalingga, Sagara yang manja, Sera yang tertawa serta Arumi dan Kalingga yang senang sekali meledek Sagara.

"Wih, siapa nih geulis pisaannn." ucap Kalingga bergabung dengan anak dan istri nya, menatap gadis yang berada di tengah tengah mereka.

"Ini yang kemarin bunda ceritain itu loh pah, cantik kan?" Sera hanya bisa tersenyum malu, Sagara puas melihat respon kedua orang tua nya.

"Waduh calon mantu papa nih, nama nya siapa geulis?"

"Sera om." ucap Sera menyalimi tangan sang papa dari Sagara.

"Kok manggil om, panggil papa dong. Kan calon mantu papa." Gaul memang, orang tua Sagara memang masih gaul meskipun umur mereka sudah kepala 4.

"Calon mantu mama juga, enak aja calon mantu papa doang." sang bunda ikut menimpali ucapan suami nya, membuat Sagara jengah. Pasti akan berebut lagi.

"Makan yuk sayang, bunda masakin ayam bakar kesukaan kamu, ada selada juga loh." Sera bingung darimana ibu lelaki itu tahu jika diri nya menyukai ayam bakar.

Arumi mengajak gadis itu untuk duduk di ruang makan, Sagara berada di samping Sera menemani nya. Diri nya tahu jika Sera masih canggung, namun berusaha untuk beradaptasi.

"Sera mau yang mana sayang? sini bunda ambilin." Sera segan, diri nya hanya tamu disini.

"Ayam bakar yang dada sama selada nya mah, kasih sambel sedikit sama nasi nya jangan banyak banyak." Sagara sudah hafal dengan kebiasaan gadis itu, Sera tersenyum canggung lalu menerima piring yang sudah berisi lauk pauk itu.

"Sera sekarang kan anak bunda, jangan canggung ya nak. Anggap aja kita keluarga kamu dan ini rumah kamu." mendapat perlakuan hangat dan manis membuat hati nya senang, ia pikir karena perbedaan ekonomi diri nya akan di perlakukan tak baik.

"Iya bunda, makasih banyakkk." Sera senang, senang sekali rasanyaa. Keluarga Sagara sangat hangat dan harmonis.

"Papa gak mau ketinggalan dong, Sera berarti anak gadis papa jugaa lah." Kalingga tak mau kalah, diri nya menerima gadis itu dengan senang hati.

"Anak kita pah." lanjut sang bunda, Sagara berterimakasih sangat sangat kepada orang tua nya karena telah menerima Sera.

"Lah abang anak siapa?" Sagara mendramatis adegan itu dengan wajah pura pura sedih, membuat Arumi dan Kalingga tertawa.

Bandung Dan SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang