"Benar kata mereka, mencintai tak akan bisa jika hanya satu pihak, nyata nya cinta memang menyakitkan hanya ada dua ruang yg tersisa bahagia atau kecewa. manusia kadang memang lalai dengan perasaan yang mereka punya dan terlalu mempercayakan rasanya...
"Gunung selalu menjadi pilihan yang tepat untuk semua rasa sedih, sepi dan lelah. Ke indahan nya membuat ku ingin terus mengunjungi nya."
- Halim Ghava Mavendra
"Udah lengkap semua kan? gak ada yang ketinggalan nih?" tanya lelaki tinggi itu memastikan.
"Lengkap, Gar. Cuaca nya juga pas banget." sahut Altair.
"Logistik aman ya? Semua nya lengkap berarti." timpal Halim di angguki kedua teman nya.
"Ayo, jangan lupa berdoa ya sebelum naik." arah Sagara kepada teman nya, mereka akan naik ke gunung sindoro. Sagara, Altair dan Halim, mereka mempunyai hobby yang sama.
"Jangan ada yang ngomong aneh aneh, harus saling jaga satu sama lain." komando Halim saat mereka berada di pos satu. Membutuhkan waktu lumayan lama untuk sampai puncak.
"Dateng bertiga pulang pun harus lengkap." celetuk Altair, membuat mereka saling tersenyum semangat.
"Saling bantu, saling jaga. Kita sahabat." ujar Sagara menjadi Leader di pendakian kali ini.
Tibalah di pos 3. Mereka berjalan selama dua jam, dan memasuki waktu sholat. Sekaligus istirahat sebentar dan mengisi daya untuk melanjutkan perjalanan panjang mereka. Sabana luas nan indah menjadi pemandangan yang mereka nikmati saat itu.
"Ayo sholat dulu." ajak Sagara, di angguki oleh Altair dan Halim, mereka segera membersihkan diri dan sholat berjamaah.
"Gunung selalu indah ya, jauh dari hiruk piuk kota jadi bikin tenang." ucap Altair, Ia menyukai mendaki gunung.
"Gue kesepian, tapi kalo naik gunung gue ngerasa bahagia. Apalagi kalo sama kalian, meskipun cape, tapi terbayar sama keindahan nya."
"Gunung selalu punya tempat buat kenangan indah." celetuk Halim, mereka mencintai keindahan alam.
"Ayo lanjut lagi, buat sampe puncak masih butuh waktu lama." usul Altair membuat mereka segera berjalan dan melewati jalan menanjak. Mereka menargetkan akan sampai puncak saat matahari belum terbenam.
Trek jalan nya masih terbilang mudah membuat mereka merasakan sedikit lega dan senang. Sagara berada di paling depan Altair di tengah dan Halim berjalan di paling belakang.
"Aku mengunjungimu sindoro." lirih Sagara dalam hati sambil tersenyum.
Membutuh kan waktu 3 jam untuk sampai di puncak, mereka mulai mendaki pukul 7 pagi dan sampai di puncak nya jam 2 siang.
"Gokillll..........gak nyesel sama sekali cape naik kesini." takjub Altair, lautan awan membuat nya terbius oleh keindahan gunung sindoro.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
