Berlarut lah kau dalam kesedihan.

50 5 0
                                    

HALLO HALLO GUYS.....

   🌠Happy Reading Sengg🌠


"Tenggelam lah dalam ribuan kesedihan itu, jika kau enggan beranjak dari kesedihan ribuan luka itu akan tetap menganga. Jalan lah perlahan untuk sembuh bahkan jika kau harus terseok seok melangkah. Bertahan memang tak mudah namun menyerah pun tak lazim rasanya."

- Ishana Sadya Santika






Hari ini, Isha berniat datang ke rumah Sera untuk menemani dan memberi nya semangat, karena Isha paham rasanya ditinggalkan dan tak mendapat kasih sayang. Meski sudah beberapa hari setelah kepergian Papa nya Sera masih saja berlarut dalam kesedihan. Seperti tenggelam ke dalam lautan hanya hampa dan sesak yang terasa.

Ting...

Mendengar notif pesan masuk dari ponsel nya, Sera membaca isi pesan itu tanpa berniat membalas nya, Sera hanya diam lalu kembali menatap jendela kamar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar notif pesan masuk dari ponsel nya, Sera membaca isi pesan itu tanpa berniat membalas nya, Sera hanya diam lalu kembali menatap jendela kamar nya. Kepergian memang meninggalkan luka hebat. Hari hari yang panjang ia lewat kan hanya berdiam diri di kamar meski sudah mau makan dan lebih baik dari sebelum nya, Sera masih sering menangisi kepergian menyakitkan itu.

Jarak rumah Isha ke rumah Sera membutuhkan 2 jam perjalanan, namun sekarang Isha telah tiba di rumah teman nya itu. Ia memandang rumah di depan nya depan sorot mata teduh, kenangan masa kecil nya bersama Sera seakan kembali terulang, begitu bahagia nya mereka saat itu, hanya kebahagiaan yang ada. Tanaman hias milik Mama Asma yang indah berjejer rapi di halaman rumah menambah kesan indah rumah sederhana di depan nya ini. Tak menunggu lama Isha langsung mengetuk pintu yang tertutup rapat itu.

"Assalamualaikum...." ucap nya lalu mengetuk pintu rumah itu.

Mendengar ada yang mengetuk pintu rumah nya, Mama Asma yang berada di dapur segera melangkah membuka pintu utama rumah nya itu.

"Waalaikumsalam..... Loh nak Isha, masuk sayang." jawab nya dengan senyum ramah.

"Sera nya ada tante?" tanya nya.

Mama Asma menghembuskan nafas berat, lalu menjawab dengan lesu. "Sera ada di kamar nya, dia lebih sering diem di kamar sekarang."

"Boleh Isha ke kamar Sera tan?" ucap nya begitu sopan.

Dengan senyum mengembang wanita itu menjawab. "Boleh ko, tuh kamar nya Sera." menunjuk pintu kamar berwarna putih.

"Isha ke kamar Sera dulu ya tan." ucap nya di balas anggukan oleh wanita di depan nya.

Isha bergegas menuju kamar Sera untuk melihat keadaan teman nya itu, ia sangat khawatir dengan keadaan Sera.

"Ser, gue Isha." ujar nya sembari mengetuk pintu.

"Masuk." jawab seseorang dari dalam, pintu kamar itu tak di kunci.

Memasuki kamar di depan nya, dan wangi vanilla yang begitu menenangkan menyambut indra penciuman nya, Sera menyukai wangi vanilla. Sera menoleh lalu tersenyum melihat keberadaan teman nya, wajah nya terlihat begitu terluka. Dan Isha benci wajah menyedihkan itu.

Bandung Dan SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang