Untuk orang tersayang

49 5 0
                                    

  

Happy Readinggg



"Aku berusaha untuk baik baik saja, sial nya melihat orang yang ku sayang berbeda alam denganku luka itu tak kunjung sembuh."
- Lavanya Anasera Tavisha.

"Adek, buru atuh katanya mau ke makam papa." Kiral menoleh ke arah kamar adik nya. Melihat Sera yang masih bersiap membuat nya harus extra sabar pagi itu.

"Iya bang, sabar dulu ini." kesal nya.

"Buset ratu elisabet juga kalah ini mah, setengah abad siap siap nya."

"Bawel lo kaya ibu ibu komplek."
Sera mencebik kesal.

"Gue tinggal ya lo." Kiral meledek adik nya.

"Mamaaaa, abang mau ninggalin Sera tuh." adu nya kepada wanita cantik yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

"Abanggg." tegur mama Asma. Kiral pun hanya cengengesan di buat nya.

Mama Asma hanya menggeleng melihat adik dan kakak itu bersiap, hati nya menghangat melihat mereka begitu saling menyayangi. Kiral dan Sera segera berangkat ke makam papa nya. Pagi itu sangat cerah, namun perasaan Sera begitu gundah. Entahlah mengapa ia merasa seperti itu. Kiral segera melajukan mobil milik nya jarak rumah nya dengan makam papa nya lumayan jauh membuat Sera bosan jika hanya diam.

"Bang, kemarin kan ada anak cewe yang hamil duluan tau, mana gak ada suami nya." Sera berbicara begitu serius, padahal niat nya jail.

Kiral lantas menoleh dan menjawab dengan cepat, "Siapa?"

"Ada cewe, mana gak ada orang tua nya bang kasian banget." ucap nya penuh penegasan.

Kiral semakin penasaran dibuat nya. "Tetangga kita? Siapa si? Terus di arak warga ga? Rame dong pasti, waduh ketinggalan nih gue."

"Iyalah, perut nya udah besar banget lagi kaya nya bentar lagi lahiran."

"Siapa si? Lo ada foto nya ga? Gue kenal kali ya." ucap nya semakin penasaran.

"Gue ada foto nya nih bentar." Sera pun lantas menunjukan sebuah foto di hp nya.

Setelah melihat foto yang di beri tau oleh Sera, wajah Kiral berubah menjadi sangat kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melihat foto yang di beri tau oleh Sera, wajah Kiral berubah menjadi sangat kesal.

"Sialan lo dek, gue udah serius kirain beneran tekdung." desis Kiral.

"taraktekdung taraktekdung." Sera tertawa sembari meledek abang nya karena kesal.

"Anak monyet, gue aduin mama awas aja."

"Gue aduin balik wlee." Sera menjulurkan lidah nya membuat Kiral semakin geram. 

"untung adik kesayangan gue lo." umpat nya kesal.

"Gue punya pertanyaan nih." ucap Kiral. Sera lantas terdiam dari tawa nya dan menoleh.

"Apa?"

"Bila gajah jadi ayam, lalu singa jadi ayam, dan kambing jadi ayam, maka ayam jadi apa?"

Bandung Dan SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang