Life after break up.

28 3 0
                                    



Happy Readinggg






Bandung, 31 Desember 2023.

Harusnya aku menemukan banyak kebahagiaan, tapi ternyata aku menemukan banyak luka di tahun ini. Dingin sekali, rumah hangatku seperti tak ku kenali lagi, aku tak lagi menjadi anak mama yang manja, aku tak lagi mengadu kepada Sagara bahwa aku terjatuh ketika mengendarai motor saat ingin berangkat kerja. Tahun ini, ternyata aku kehilangan banyak hal, rumah dan kamu.

"How's life?" tanya seorang laki laki yang sedang duduk di tepi pantai menghadap ke arahnya.

"I don't know, it feels so empty, I don't want to lie and say that I'm fine." sahut gadis cantik dengan santai, tak ingin lagi mengingat kejadian buruk yang telah berlalu.

Pria menatap adik nya sambil mengangguk. "Lo ngasih jarak jauh banget sama mama ya dek?"

Gadis itu menggeleng. "Gue gak ngasih jarak, tapi mama yang bikin kita jadi berjarak."

"Sakit ya dek?"

Sera tertawa pelan lalu memukul bahu sang kakak. "Sakit banget rasanya bang, gue selalu ngerasa sendirian bahkan ketika gue pulang ke rumah yang selalu jadi tempat ternyaman buat gue dulu. Rumah itu rasanya udah asing banget, gue selalu ngerasa gak nyaman ketika pulang apalagi pas ada suami mama." intonasi suara Sera berubah menjadi lebih serius.

Sera menghela nafas panjang. "Gue gak pernah ngejauh, tapi setiap ngeliat mama bareng sama pria itu gue kaya di tusuk perlahan bang. Apalagi pas mama sedih, gue selalu nyalahin suami nya karena gak becus jaga mama padahal gue mati matian ngalah buat kebahagiaan mama." sambung Sera.

"Gimana perasaan lo sekarang?" tanya Kiral memastikan keadaan sang adik, ia sibuk bekerja sehingga jarang sekali pulang ke rumah.

Sera menatap Kiral lalu mengamati wajah pria itu. "Lo liat gue baik baik aja ga?" tanya Sera balik.

Pria itu bingung, jika dilihat dari luar memang keadaan gadis itu baik baik saja, namun tidak ada yang tahu kan bagaimana perasaan gadis itu.

"Gue rasanya mau mati bang, gue gak pernah nyangka bakal ngejalanin hidup kaya gini. Rumah bagi gue itu penjara sesak, banyak penyesalan dan kesedihan yang gue rasain ketika gue pulang." jawab Sera.

Kiral tak tahu jika selama ini adik nya tersiksa karena harus memaksakan diri terlihat baik baik saja, setelah pernikahan sang mama ia berangkat untuk bekerja ke jakarta kembali karena tugas nya di pindahkan kesana. Ia hanya menanyakan kabar sang adik melalui whatapps, kini ia merasakan kesedihan yang selama ini sang adik rasakan.

"Maaf dek, maaf karena gue egois biarin lo sendiri di rumah itu." Kiral merasa bersalah karena setiap mendengar ucapan yang Sera keluarkan ia merasa tertusuk duri.

"Menyalahkan orang lain lebih mudah bukan daripada mengintropeksi diri sendiri?"

"Iya, karena manusia selalu ingin menyelamatkan diri nya dan melimpahkan kesalahan kepada manusia lain."  jawab Kiral.

Sera berbicara lebih serius sekarang, tak ingin lagi membohongi diri nya sendiri.

"Selama ini gue pikir bakal baik baik aja hidup berdampingan dengan orang yang gue gak suka sama sekali kehadiran nya, ternyata gue sama aja bunuh diri bang. Lo tau? sarapan pagi kesukaan gue gak pernah sama sekali gue sentuh karena ada suami mama, gue gak suka sarapan lagi semenjak itu." Sera membiarkan pria itu tahu apa yang ia rasakan selama ini.

"Lo berubah jauh banget ya." ucapan Kiral membuat Sera terkekeh.

"Bukan gue yang berubah bang, tapi keadaan yang bikin gue kaya gini. Gue tau kok, mama sering bilang ke lo kan kalo gue ngehindar setiap mama ngajak ngobrol?" Kiral mengangguk, sang mama sering kali mengeluhkan Sera yang menjadi lebih dingin sekarang, tak ada lagi Sera yang ceria dengan senyuman manisnya.

Bandung Dan SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang