Bandung, kisahku selesai.

28 3 0
                                    

Happy Readingggg


"Lose."




Bandung, Desember 2023.

Membiarkan seseorang menyakitimu terus menerus itu bodoh, jika memang sudah tak bisa maka lepaskan saja dia. Biarkan dia bahagia dengan pilihan nya, dan hapus dia dari ingatanmu. Terkadang orang yang selalu memberimu bahu pun bisa menusuk mu begitu dalam, tak ada alasan pasti, karena terlalu menganggantungkan kebahagiaan kepada seseorang sama saja membunuh diri secara perlahan.

"Halo." sapa seseorang di seberang sana dengan panik, orang itu baru ingat dengan janji nya.

"Gue benci lo." balas wanita di sambungan telepon tersebut, lalu wanita itu mematikan panggilan secara sepihak.

"Lo mau kemana, Gar?" tanya Halim ketika Sagara tiba tiba bangun dari duduk nya.

Sagara menjawab tanpa menoleh. "Ke rumah Sera, gue lupa ada janji sama dia."

"Tiati lo." timpal Altair, ia paham kebiasaan Sagara yang akan ngebut ketika keadaan panik.

Sagara bergegas untuk pergi kerumah gadis itu dengan pikiran bercabang di kepala, ia melupakan janji nya lagi bahkan ketika gadis itu berada di titik terendah nya, melirik jam di tangan nya Sagara mendesah lesu, karena acara itu telah selesai 1 jam lalu.

"Sialan." maki Sagara dalam hati, ia berjalan cepat keluar dan meninggalkan ruang rawat Lea.

Sagara dengan cepat mengendarai sepeda motor nya, ia memikirkan gadisnya. Pikiran nya kacau, ia khawatir kepada Lea dan juga Sera.

"Aku mohon tuhan." batin Sagara memohon agar semua nya baik baik saja.

Bandung ketika malam sangat ramai namun Sagara tak peduli, yang ia pikirkan hanya bagaimana keadaan wanitanya? karena ia yakin gadis itu pasti sangat kecewa karena diri nya telah berulang kali melakukan kesalahan yang sama, dan yang lebih parah ia melupakan janji itu karena menemani Lea, jarak cukup jauh pun ia tempuh agar cepat tiba di rumah Sera. Rumah sederhana itu tampak ramai, di penuhi canda tawa dan obrolan hangat sepertinya acara sudah selesai karena ia melihat mama dari sang gadis duduk berdua dengan pria dewasa. Ia berjalan maju ke dalam rumah itu dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum mah." ia menyalimi tangan kedua orang tua itu dan memberi ucapan selamat atas pernikahan kedua orang dewasa tersebut. "Selamat ya mah."

"Waalaikumsalam nak, makasih ya udah sempetin dateng. Sera di kamar nya mama panggilin dulu ya." sambut Asma hangat, Sagara mengangguk kikuk.

Sera datang dengan senyum yang di paksakan, Sagara tahu jika mata gadis itu sudah menangis sejak tadi. Sera mengajak Sagara untuk menjauh dari keramaian rumah nya, namun Sera hanya diam.

"Ser." gadis itu hanya menoleh sebentar lalu menundukan kepala nya lagi.

"Maaf aku gak nepatin janjiku lagi." gumam Sagara, Sera masih diam.

"Kenapa?" tanya Sera memastikan alasan pria itu.

Sagara diam sejenak, "Tadi Lea masuk rumah sakit, jadi aku nemenin dia karena mama nya lagi gak di bandung."

Penjelasan Sagara membuat Sera ingin tertawa terbahak bahak, ia menahan itu dan membiarkan pria itu menjelaskan.

"Aku panik banget sampe lupa buka handphone dan lupa kalo sekarang hari pernikahan mama ." jelas Sagara, Sera mengangguk mengerti membuat Sagara lega.

Bandung Dan SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang