Semoga selalu bersama, Gar.

23 2 0
                                    



Happy Readingg


"Tuhan, tolong biarkan dia hidup lebih lama bersamaku."
- Sagara Abisatya Bumantara.




"Cantik." puji Sagara menatap gadis cantik di depan nya.

Sera tersenyum meledek, mata nya berkedip kedip seakan ingin menggoda Sagara.

"Cantik doang?" tanya Sera centil.

"Cantik bangettttt." balas Sagara, tawa Sera pecah seketika.

"Hahaha................selesai kelas jam berapa?"

"2 siang, nanti aku langsung kesini."

Mereka memilih melanjutkan jalan cerita yang sudah tertulis, ada bagian yang tak ingin di buka kembali. Bagian tentang kisah di masa lalu, dan kenangan yang terdapat di dalam nya, bagian itu tersimpan dengan rapih.

"Sana kuliah." usir Sera bercanda, Sagara membalas nya dengan senyum mengejek membuat Sera kesal.

"Nanti aja lah, kan aku udah pinter." ucapan pria itu membuat Sera mencubit lengan Sagara.

Sagara menggeliat, cubitan gadis itu sakit sekali. "Aduh sakitt."

"Kuliah gak!?" ancam Sera sambil melotot garang, namun malah terlihat lucu di mata Sagara.

"Iya kuliah, biar cepet jadi rektor." Sagara menaik turunkan alisnya, terlihat sangat menyebalkan di mata Sera.

Mereka berbaikan, setelah semua penjelasan dari Sagara bisa di terima oleh Sera. Jika tak ada yang mengalah, maka di pastikan hubungan itu kandas di tengah jalan.

"Semangat kerja nya pacar." kata Sagara, mengedipkan sebelah mata.

"Semangat kuliah nya sahabat." balas Sera, sekalian menyindir ceunah.

Nah kan kalo akur tuh sweet banget, nama nya juga hubungan selalu ada bagian konflik nya. Sagara merasa hidup nya kembali berwarna, Sera sudah memaafkan nya dan permasalahan nya pun selesai.

Karena kehilangan seseorang yang sudah menjadi bagian dari rutinitas di kegiatan sehari hari mu itu akan sangat menyebalkan, hari hari selanjutnya akan terasa hampa dan sunyi. Bahkan kamu akan terbayang bayang oleh kehadiran nya, meskipun kenyataan nya dia tak ada di sekitarmu.

************

Udara bandung malam hari sangat sejuk, namun pria itu tetap berdiri di depan rumah sederhana di depan nya, menunggu sang penghuni bersedia menemui nya. Lumayan lama menunggu, hingga gadis itu datang dengan wajah datar tanpa ada senyum yang terlihat, syukurlah setidak nya gadis itu masih mau menemui nya.

"Pulang." usir Sera, ia menatap dingin seorang pria di depan nya.

"Boleh biarin aku jelasin dulu? masalah ini gak akan clear kalo kamu nutup telinga tanpa dengerin aku." pinta Sagara, dengan niat bulat nya pria itu datang malam malam ke rumah Sera.

Sera pun terkejut melihat kedatangan pria itu, Kiral yang memberi tahu nya jika Sagara berada di depan rumah mereka sejak tadi.

"Duduk." perintah Sera tanpa memandang pria di depan nya.

Sagara mendaratkan bokong nya di kursi teras rumah Sera, hati nya sedikit menghangat melihat gadis cantik itu.

"Jelasin." ujar Sera, dengan semangat Sagara mengangguk.

"Kemarin aku gak bermaksud bikin kamu marah, aku pun gak tau kalo Lea bakal dateng ke cafe itu. Aku beneran gak tau sama sekali Ser, aku tau sikap ku salah karena gak jujur sama kamu." sesal Sagara, ia memikirkan hal yang sama berulang kali.
Benar kata sang bunda, bahwa setiap hubungan harus di landasi kejujuran dan kepercayaan.

Bandung Dan SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang