Haruskah aku patah hati?

30 4 0
                                    

Happy Reading


"Harus nya sejak awal aku bertanya, akan di bawa  kemana kisah panjang ini."

-Lavanya Anasera Tavisha.





"Bunda, abang mau cerita." ucap anak laki laki ketika duduk di samping bunda nya.

"Kenapa bang?" tanya wanita cantik itu.

"Abang nyaman sama cewe, tapi abang masih sayang sama Lea." ujar nya membuat sang ibu menatap lekat.

"Abang suka ke Lea? tapi nyaman sama cewe baru?" tanya sang ibu membuat anak itu mengangguk.

"Abang nyaman deket sama cewe itu bun, tapi abang masih sayang ke Lea." ucap nya dengan wajah bingung. Laki laki itu Sagara, ia bercerita kepada bunda nya.

Arumi Maharani dan Kalingga Abimana, orang tua dari Sagara.
Ia menyayangi putra nya lebih dari apapun, sehingga Sagara menjadi anak yang bertanggung jawab, dan penuh cinta.

"Abang gak boleh mau dua dua nya nak, kalo sama Lea ya Lea aja."

"Bunda gak pernah ngajarin abang buat nyakitin hati perempuan, abang harus yakin mau sama siapa."

"Perempuan itu di sayang sama keluarga nya, jangan sampe abang malah nyakitin hati mereka." nasihat bunda Arumi kepada anak satu satu nya itu.

"Abang gak bakal bisa sama Lea bun, Lea udah jauh banget sama abang. Apalagi sekarang Lea ada di bogor."

"Cewe yang bikin abang nyaman siapa?"

"Sera bunda. Anak nya ceria,baik juga." jawab nya dengan semangat, membuat bunda nya tersenyum.

"Abang gak boleh mau dua wanita ya."ucap nya mengelus rambut anak lelaki nya itu.

Sagara harus segera berangkat kuliah, dan ia akan menemui Sera nanti siang ketika kelas nya selesai. Ia segera pamit dan menyalimi mama nya.

"Woi Gar, sinii." panggil Altair yang berada di parkiran fakultas mereka. Sagara segera menghampiri mereka, ada Altair dan Halim yang sudah menunggu nya.

"Dosen nya belum dateng?" tanya Sagara kepada dua teman nya.

"Bentar lagi kaya nya, ayo lah ke kelas." ajak Halim.

"Di liat liat lo makin deket sama Sera, lo suka sama dia?" tanya  Altair membuat Sagara menengok kepada teman nya itu.

"Gue mulai nyaman sama dia, tapi gue masih sayang ke Lea."

"Lo gak bisa gitu Gar, sama aja lo nyakitin hati Sera." ujar Altair.

"Lo gak bisa dapet dua dua nya, atau lo bakal kehilangan kedua nya." Halim menimpali, membuat Sagara kepikiran.

"Gue bingung sama perasaan gue sendiri." ucap nya, dua teman nya  sudah tau bahwa Sagara akan bicara seperti itu.

"Jangan pernah nanem bunga berbeda jenis di satu pot yang sama, pasti salah satu nya bakal mati." Altair berbicara sambil menepuk pundak teman nya, ia tersenyum simpul.

Bandung Dan SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang