Keluarga impian.

25 3 0
                                    


Happy Readingg



"Hangat nya keluarga ku, tak perlu risau, akan ku bawa dirimu ikut masuk kedalam rasa hangat itu."

- Sagara Abisatya Bumantara.


"BUNDAA BUNDAA." panggil Sagara mencari keberadaan bunda nya, sang bunda kaget mendengar suara anak nya.

"Pelan pelan ngomong nya bang, bunda di dapur." jawab Arumi, anak semata wayang nya itu sangat manja jika di rumah.

"Abang mau makan?" Sagara menggelengkan kepala nya, membuat bunda nya bingung.

"Abang kenapa nak?"

"Abang mau cerita bun." jawab sang anak, membuat Arumi tersenyum manis lalu duduk di kursi berhadapan dengan anak laki laki nya itu.

"Mau cerita apa bang? semangat banget nih kaya nya."

"Seraaaaa............" nama itu membuat Arumi paham, dasar anak muda.

"Sera sering sedih bun kalo ngeliat keluarga orang lain lengkap dan bahagia, abang ikutan sedih ngeliat nya. Papa nya Sera meninggal beberapa bulan lalu, dan dia dari kecil jarang ketemu papa nya karena udah punya istri sama anak baru." Sagara baru berani bercerita tentang Sera secara lengkap kepada bunda nya sekarang, Arumi menepuk pundak anak nya.

"Semalem abang nganter Sera pulang kerja ke rumah nya, terus pas di jalan papasan sama keluarga bahagia yang lagi bercanda di mobil samping abang karena lagi lampu merah, Sera yang tadi nya lagi semangat cerita langsung diem. Dia denger keluarga itu muji muji anak perempuan nya, abang sedih bun." Arumi memeluk tubuh anak nya, gadis yang di cintai anak nya ternyata membutuhkan keluarga hangat dan lengkap.

"Bunda bangga sama abang karena peduli sama Sera." lontaran kata yang membuat Sagara mengangguk lemah, sang bunda tersenyum manis melihat wajah anak nya.

"Sera anak yang baik, tuhan berarti bakal kasih dia kebahagiaan lewat cara lain nanti bang." Arumi turut prihatin dengan kondisi gadis yang di cintai anak nya.

"Nanti bawa Sera ketemu bunda ya bang." pinta sang bunda membuat Sagara mengangguk semangat.

"Nanti kenalin sama papa juga ya nak, biar Sera seneng di rumah kita."

Keluarga yang harmonis selalu membuat suasana hangat, jika orang lain tak merasakan itu memang tak adil rasanya. Anak seumuran kita yang seharusnya bahagia bersama keluarga nya,namun ada yang harus di uji lewat kehilangan atau mungkin perceraian orang tua nya

"Anak bunda udah dewasa sekarang."
ledek sang bunda membuat Sagara terkekeh.

"Abang mau pergi sama Sera ya bun." izin nya, hari ini tak ada jadwal kuliah membuat nya bisa sedikit senggang. Sera pun libur kerja, waktu yang sangat pas.

"Boleh bang, hati hati ya jangan ngebut, di jagain cewe nya." pesan Arumi, memang diri nya selalu mewanti wanti anak nya agar memperlakukan wanita dengan baik.

"Siap bundakuuuu." Sagara bersiap namun menjahili bunda nya terlebih dahulu, diri nya memeluk tubuh Arumi lalu berlari kencang sambil tertawa.

"Dasar anak laki." Arumi geleng geleng melihat anak nya itu.


**************


Sera yang sedang libur kerja pun membantu mama nya untuk membereskan rumah, karena lahir di keluarga sederhana membuat nya menjadi lebih mandiri. Diri nya membuat sarapan untuk pagi ini, dan mama nya yang akan memasakan untuk makan siang, Kiral membantu mama Asma menyirami tanaman. Masing masing anggota keluarga sibuk dengan tugas nya masing masing, Sera selesai memasak sarapan lalu memanggil Kiral untuk sarapan bersama.

Bandung Dan SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang