Happy Readingggg
"In a world of boys, he's a gentleman ."
- Lavanya Anasera Tavisha.
Sera melotot membaca pesan itu, pasti laki laki itu akan berada di depan rumah nya sebentar lagi. Diri nya masih memakai piyama tidur, tak berselang lama terdengar suara nyaring motor yang di kenal nya, tepat sekali tebakan nya. Sang mama menyambut Sagara dan menyuruh nya masuk, Sera menepuk jidat nya jika sudah seperti ini tak ada jalan lain selain manut karena mama nya pasti akan membela Sagara. Seperti anak tiri aja, ia menghampiri Sagara dengan wajah sedikit kesal."Hai." sapa Sagara menyengir.
"Kebiasaan bangett." omel Sera, namun di pelototi oleh Asma. Hadeh, ribet nih kalo gini urusan nya.
"Yang baik ngomong nya teh, Sagara udah jauh jauh dateng kesini." Asma menimpali ucapan Sera, yang di bela hanya tersenyum puas sedangkan Sera merasa dongkol.
"Baik yang mulia, ada apa gerangan anda kesini?" tanya nya bak pelayan di sebuah istana, Sagara terbahak melihat wajah Sera yang menurut nya sangat lucu.
"Kangen."
"Gue juga." lihat? padahal belum lama diri nya sangat garang namun sekarang jadi manja, seperti ini perubahan sikap yang sangat cepat.
"Padahal tadi ngomel ngomel." lirih Sagara masih terdengar di telinga Sera, niat hati ingin mencubit lengan pria itu namun diri nya melihat sang mama yang tengah menatap nya horor.
"Temenin gue aja yuk? sekalian liat tulisan tulisan gue." tawar Sera, Sagara dengan senang hati mengiyakan. Asma izin untuk ke kamar nya beristirahat, kesempatan bagus untuk Sera.
"Aduh aduh sakit banget." Sagara berteriak kesakitan di cubit oleh Sera yang telah gemas sejak tadi namun di tahan. Sera panik karena takut Sagara kesakitan padahal cubitan nya tak berasa apa apa itu hanya akal akalan Sagara.
"Eh eh sorry yaa...........gue kelepasan sumpah." Sera khawatir jika pria itu kesakitan di cubit oleh nya, namun tawa pria itu terdengar membuat nya melongo.
Ejek Sagara, "Sorry yeeee gak sakit sama sekali............haha panik yaa?"
Sera semakin kesal, lalu suara Sagara terdengar kembali. Pria itu sangat senang menjahili nya sama seperti Kiral.
"Maaf yaaa, gue bercanda doang ko. Ayooo......katanya mau nulis cerita." Sagara tak sabar melihat tulisan karya gadis nya, Sera mengangguk lalu mengambil buku diary kesayangan nya bertema astronot itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung Dan Sagara
Teen Fiction"Benar kata mereka, mencintai tak akan bisa jika hanya satu pihak, nyata nya cinta memang menyakitkan hanya ada dua ruang yg tersisa bahagia atau kecewa. manusia kadang memang lalai dengan perasaan yang mereka punya dan terlalu mempercayakan rasanya...