Happy Reading....."Selama bersamaku,akan ku pastikan diri mu aman dan senang. Melangkah lah bersama ku meninggalkan seluruh rasa sedih mu."
- Sagara Abisatya Bumantara
Seorang gadis cantik duduk di tepi danau, diri nya hanya merindukan sosok papah nya namun tak ingin merepotkan siapapun karena perasaan nya, Sera duduk sendiri dan menghembuskan nafas nya berat, jika seperti ini ia akan merasakan kesedihan yang berulang. Memang kehilangan selalu memberikan bekas luka yang nyata.
"Gue kangen papa, tapi gue udah gak bisa ketemu dia. Bahkan, pas dia masih hidup pun istri baru nya ngelarang dia ketemu gue." gumam nya kecil, ia menghela nafas lalu berusaha untuk baik baik saja.
"Gue benci banget sama istri baru nya, apalagi anak nya beh songong nya minta ampun. Pengen gue bejek bejek aja muka nya." oceh nya kesal mengingat kedua orang yang di sayang papa nya itu.
"Danau ini selalu jadi tempat terbaik buat ngelepas semua perasaan yang bikin sesak, sendiri sepi tapi tenang."
"Papa disana seneng gak ya ninggalin gue disini? Dia sedih gak ya ngeliat gue terus terusan sedih setelah kepergian nya?"
"Harus nya dia sedih kan? Harus ny dia khawatir kan ninggalin anak perempuan nya?"
Tanya nya entah kepada siapa, hanya ada semilir angin dan kicauan burung dan mengusik indra pendengaran nya.Ia berada di danau sore hari, berlibur kerja membuat nya bosan. Zoe dan Bunga pun sedang pergi bersama keluarga nya, tinggalah ia bersama kesunyian.
"Gue selalu berusaha nutupin luka dan denial sama perasaan sendiri. Nyata nya luka itu malah makin basah dan gak pernah sembuh." lirih nya sendu memandang danau indah itu.
Sagara diam mendengarkan keluh kesah Sera, ia datang ke rumah gadis itu namun mama Asma bilang bahwa gadis itu sedang keluar, hari ini pun Sera libur kerja jadi lah Sagara mencari nya ke tempat yang biasa Sera datangi.
"Jangan sedih terus, berbagi ke gue, Ser. Jangan ngerasa sendirian lagi." celetuk nya membuat Sera kaget dengan kehadiran nya, ia segera beranjak duduk di samping gadis itu.
"Sejak kapan lo disitu?" tanya nya.
"Sejak lo ngerasa bahwa lo selalu sendirian." ucap Sagara.
Diri nya telah sampai di Bandung tadi pagi, sesuai janji nya ia akan menunjukan kepada Sera keindahan gunung yang di kunjungi nya kemarin itu.
"Kangen papa ya?" tanya Sagara membuat Sera tersenyum simpul.
"Sini peluk gue, kalo kangen papa lo. Lo bisa peluk gue aja sebagai pengganti nya." tawar nya merentangkan tangan dan Sera memajukan tubuh nya masuk ke dalam dekapan hangat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung Dan Sagara
Teen Fiction"Benar kata mereka, mencintai tak akan bisa jika hanya satu pihak, nyata nya cinta memang menyakitkan hanya ada dua ruang yg tersisa bahagia atau kecewa. manusia kadang memang lalai dengan perasaan yang mereka punya dan terlalu mempercayakan rasanya...