Happy Readinggg
"Luka di hati seseorang itu tanggung jawab nya, jika ingin membantu pastikan kamu menyiapkan obat bukan racun."
-Kaivan Raynar Mahatma."Gue cuma takut lo ikut ngerasain sakit nya, kalo lo pacaran sama gue." tatapan mata sendu itu membuat Isha terpaku. "Gue sayang banget sama lo, Na."
"Terus kenapa lo seakan gak pernah noleh kearah gue? kenapa sikap lo seakan gak pernah kenal sama gue?" tanya Isha, sedikit shock dengan kejujuran pria di samping nya.
"Karena gue sayang lo, Na. gue gak mau lo pacaran sama cowo yang keluarga nya berantakan kaya gue." Kaivan Raynar Mahatma, pria itu menunjukan sisi lemah diri nya di hadapan Isha.
Kaivan mencintai gadis itu, "Gue mau lo dapet kasih sayang lebih, sedangkan gue aja kekurangan kasih sayang."
Ucapan singkat namun menyesakkan, mencintai orang yang sama sama mempunyai luka parah ternyata sulit, salah satu pihak ingin bersama namun pihak lain ternyata tak ingin diri nya menjadi bencana untuk gadis nya.
"Gue cuma takut gak bisa bahagiain lo, Na. Gue mau lo bahagia terus." Ishana tak mampu menahan air mata yang sudah berada di pelupuk mata nya, tangis nya pecah saat itu juga.
"Gua gak mau lo malu karena punya cowo lemah dan keluarga berantakan kaya gue." ucap nya melemah, tatapan mata sendu itu menusuk hati Isha.
"Raynar............." Isha menyebut nama panggilan Kaivan, air mata nya tetap mengalir.
Salah sangka, ia mengira jika pria itu tak menyukai nya. Tapi ternyata pria itu hanya takut jika bersama dirinya hanya membuat Isha sakit dan malu.
"Gue sayang lo." ungkapan perasaan gadis itu membuat Kaivan sesak, mereka saling mencintai namun Kaivan terlalu takut diri nya menjadi beban untuk Isha.
"Gue lebih sayang lo, Na. Gue mau ngasih kebahagiaan buat lo, tapi gue sadar diri."
"Tanpa lo sadari, bareng sama lo aja gue udah bahagia Raynar."
Kaivan sadar, jika kebahagiaan bisa datang dari hal sederhana. Selama ini diri nya merasa ia tak akan bahagia karena lahir dari keluarga yang berantakan dan penuh luka. Ishana Sadya Santika, nama yang cantik, seorang gadis yang pernah melihat bekas sayatan di lengan nya itu mengisi ruang hati nya.
Ramai nya jalan raya braga menjadi latar kisah itu di mulai, di bawah pohon rindang dan kursi taman yang panjang mereka berdua duduk bersebelahan, Isha yang mengajak laki laki itu bertemu, Kavian pun sebenarnya sangat merindukan gadis itu.
"Gue udah mikir kalo kemarin kemarin lo cuma baik ke gue." Isha menyampaikan seluruh perasaan yang menggangjal di hati nya, tatapan tulus Kaivan tak pernah berpaling dari gadis di samping nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung Dan Sagara
Teen Fiction"Benar kata mereka, mencintai tak akan bisa jika hanya satu pihak, nyata nya cinta memang menyakitkan hanya ada dua ruang yg tersisa bahagia atau kecewa. manusia kadang memang lalai dengan perasaan yang mereka punya dan terlalu mempercayakan rasanya...