Keluarga gila harta

53 7 0
                                    


Happy Readinggg





Masalah berdatangan tanpa jeda, seperti tak memberi ku sedetik pun untuk bertahan. Seperti itu yang Kiral dan Sera rasakan sekarang, usai mendapat kabar bahwa ada masalah di keluarga nya Kiral segera ke Bandung untuk menemui keluarga nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Notif di ponsel nya membuat Sera segera membaca pesan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Notif di ponsel nya membuat Sera segera membaca pesan itu. Usai membalas pesan tersebut Sera langsung menangis, Pesan itu di kirim oleh Istri dan Anak dari Papa nya. Ia segera memberi tahu Mama nya pesan yang di kirim oleh Liana dan Nagina. Caliana Sadya Nisquita, Istri dari Papa nya. Mereka memiliki satu anak perempuan bernama Nagina Nisquita Zanneta. Nagin tak suka kepada Sera karena di anggap akan merebut kasih sayang Papa nya, gadis itu 3
tahun lebih muda daripada Sera. Ia sangat membenci Sera, padahal Nagin lah perebut kebahagiaan Sera.

Keluarga dari Papa mereka meminta warisan dan merebut aset aset milik Papa nya. Bahkan mereka meminta kembali uang yang mereka keluarkan untuk acara pemakaman kemarin. Sera dan Kiral tak habis fikir, terbuat dari apa hati manusia keji itu.

Sera menangis di pelukan Mama Asma, ia merasa sangat terpukul karena keluarga Papa nya begitu tega kepada mereka. Mama Asma pun merasa sakit hati karena ia yang di tuduh mengambil harta Diratama Affandra, mantan suami nya itu. Istri dari Tama menuduh mereka mengambil aset aset milik Tama padahal selama ini Mama Asma yang bekerja banting tulang untuk menghidupi anak anak nya.

"Mereka jahat banget Ma, kita padahal gak ngapa ngapain tapi kita malah di tuduh." ucap Sera terisak.

"Anak cantik Mama, kamu harus kuat. masalah kaya gini kita hadapi bareng bareng ya." ucap nya lembut seolah semua nya baik baik saja.

Belum selesai kesedihan sehabis ditinggal oleh orang yang mereka sayangi, sekarang mereka harus menerima tuduhan yang mereka sendiri pun tidak mengetahui apapun. Keluarga dari pihak Papa nya memang mata duitan, mereka akan menyanjung tinggi seseorang yang punya banyak harta dan tak memperdulikan saudara mereka yang ekonomi nya krisis.

"Dek, Ma." panggil Kiral melihat dua wanita yang dicintai nya menangis bersama.

"Sini bang." ucap Mama Asma menyambut kedatangan putra nya meskipun hati nya amat sakit.

"Mereka kebangetan. Makam Papa bahkan belum seminggu tapi mereka udah ungkit ungkit warisan." desis Kiral.

"Gak punya hati banget keluarga Papa, sifat asli nya langsung keluar munafik semua." Sera menjawab dengan emosi.

"Kita bahkan gak ambil seperpun harta Papa, Mama yang kerja keras selama ini. Bahkan Papa aja selalu seneng seneng sama keluarga baru nya." Sera mengeluarkan semua rasa kecewa nya. Sedari kecil Kiral dan Sera di ajarkan untuk menabung terlebih dahulu jika menginginkan sesuatu. Sedangkan Nagin, ia begitu di manja oleh Papa nya, apapun yang Nagin inginkan pasti di turuti.

Keluarga dari Papa nya selalu meminta uang kepada Tama untuk kebutuhan mereka. Tama begitu menyayangi Adik adik nya hingga membuat mereka begitu tak tau diri.

"Sera gak terima mereka hina Mama kaya gini, padahal mereka semua yang gila harta." Sera dengan segala kekesalan nya.

"Mama gak apa apa...... kamu gak boleh jadi orang pendendam." Mama Asma menasihati kedua anak nya.

"Manusia gila harta biar aja hancur bareng sama ketamakan mereka." ucap Kiral penuh benci.

Sera dan Kiral memang tak begitu akur kepada keluarga Papa nya, karena yang di bahas di keluarga papa nya hanya harta, harta dan harta. Mereka berdua lebih nyaman berada di keluarga Mama Asma karena begitu perhatian dan hangat.

"Gue gak mau benci mereka bang, tapi ngeliat mereka hina dan fitnah Mama. Gue bakal bales perlakuan mereka." Sera berbicara penuh penekanan.

"Kemarin adik nya Papa ngomong ke abang, semua aset Papa di jual sama mereka dan uang nya di ambil mereka semua." Kiral berkata kepada Sera. Adik perempuan Papa nya berpihak kepada mereka, ia pun membenci keluarga nya karena gila harta.

Diratama Affandra memiliki satu adik laki laki dan dua adik perempuan. Adik perempuan pertama nya begitu peduli kepada Sera dan Kiral, berbeda dengan adik Tama yang lain mereka justru membenci Sera dan Kiral.

"Gue gak ngerti sama jalan pikiran manusia kolot kaya mereka. Kakak nya meninggal mereka malah berebutan harta." Sera tertawa getir.

"Keluarga katanya saling ngelindungi, tapi mereka malah fitnah kita dan hina kita." ucap Sera dengan air mata berlinang.

"Gue heran kenapa keluarga kita kaya gitu, kalo bisa milih gue gak mau punya keluarga kaya mereka." Sera bergumam.

Kiral berusaha memeluk Sera, adik nya itu pasti sangat sedih karena perlakuan keluarga papa nya. Mama Asma membiarkan mereka saling mengeluarkan emosi yang terpendam.

"Mereka bisa ketawa ketawa, padahal suasana nya masih berduka." Kiral berkata dengan sedih.

Mama Asma yang mendengar itu pun bergegas memeluk anak anak nya, ia memberikan kekuatan kepada putra dan putri tercinta nya. Ia sangat mengerti perasaan kedua anak nya saat itu.

"Karena kadang orang yang paling kita percaya pun, tega nusuk kita dari belakang." ucap Mama Asma lembut. "Mama ikhlas ko, Mama gak mau kalian sedih. Biarin mereka hancur sama keserakahan mereka ya, manusia kaya gitu pasti dapet balesan yang keji."

Sera dan Kiral sedikit lebih tenang mendengar perkataan wanita yang mereka sayangi itu. Terbuat dari apa hati nya, di saat semesta menusuk nya berkali kali ia memilih berdamai kepada semesta tanpa menyalahkan dan membalas nya.

"Mama ikhlas nak, asal kalian sehat dan bahagia terus. Mama rela ngelakuin apapun demi kalian." ujar Mama Asma.

"Mama gak bakal biarin mereka nyakitin kalian. Tapi kalian gak boleh dendam sama mereka ya? Biarin tuhan yang bales perbuatan mereka." Mama Asma membelai rambut kedua anak nya dengan penuh kasih sayang.

"Kadang emang beberapa orang jahat tuh harus di bales pake tangan sendiri, bukan karena gak percaya karma tuhan tapi karena kita masih bisa ngelawan." geram nya dalam diam, Sera menanamkan rasa benci sangat amat kepada istri dari sang papa nya itu. Kiral tahu jika Sera bukan orang yang akan diam saja bila di jahatin.

Ia pun merasakan sakit yang sangat karena di tuduh dan di hina, namun demi anak anak nya ia rela menahan semua sakit itu. Ia takut anak nya akan membenci keluarga dari suami nya namun ia tak melarang anak nya melakukan hal yang memang mereka ingin lakukan. Seperti menjauhi manusia manusia tak punya hati itu. Matilah kau bersama keserakahan mu.

 Matilah kau bersama keserakahan mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sera dan cerita nya. Ia sangat gemar menumpahkan semua rasa sakit nya melalui tulisan tulisan indah. Selain ingin menjadi Psikolog, Sera pun ingin menjadi penulis terkenal. Memang karena terlalu berlarut sedih Sera menjadi sering Selfharm, ia akan menyakiti diri nya sendiri jika merasakan begitu sesak dan sakit.

Bandung Dan SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang