Happy Reading
"Selagi bisa berjalan bersamaku, mari lakukan dengan baik."
- Sagara Abisatya Bumantara."Pagiiii." sapa pria tampan itu dengan riang, diri nya telah bersiap untuk berangkat kuliah. Namun ia akan mengantar Sera berangkat kerja terlebih dahulu.
"Udah dibilang gak usah, langsung berangkat kuliah aja." omel Sera, Sagara itu keras kepala apa yang dia mau selalu dia lakukan.
"Gak lah, gue kan rosi wuss wuss wuss sampe deh." oceh nya tertawa pelan, gadis itu menyengir dasar manusia unik.
"Yaudah yuk, biar lo gak telat ke kampus nya." ajak Sera, Sagara sekarang sering mengantar dan menjemput nya ketika bekerja. Kalo kata Sagara selagi ada gue ya repotin gue.
"Gue bisa sat set langsung sampe, tenang ajaa." Sagara memamerkan senyum meledek nya, Sera terkekeh.
"Kaya tuyul."
"Anjir ganteng gini di bilang tuyul."
Sagara tetap Sagara, meski pun diri nya dingin kepada orang lain. Namun jika bersama orang yang ia sayang, sikap nya akan sangat hangat, diri nya membuka pijakan kaki motor kesayangan nya untuk gadis itu lalu memakaikan helm di kepala gadis itu dengan tenang. Sera mulai terbiasa dengan sikap manis Sagara, bagi nya Sagara dan bandung sama sama indah.
"Siap?"
"Siap wusss wuss wuss." teriak Sera bersemangat, suasana bandung pagi hari begitu memanjakan mata dan udara segar nya membuat tenang.
Sagara menjalankan motor kesayangan nya membelah keramaian jalanan kota bandung pagi hari, suasana nya tenang dan tertib. Sera selalu merasa senang jika pria itu di dekat nya, tak tahu mengapa rasanya semua hal yang tak pernah di dapatkan dulu kini ia dapatkan bersama Sagara. Jarak kampus Sagara dan tempat kerja Sera cukup jauh, namun pria itu tetap saja ngotot ingin mengantar Sera. "Selagi bisa bareng gue, lo bakal tetep bareng gue terus." itulah slogan Sagara.
"Sudah sampai." ucap Sagara berada di parkiran cafe tersebut, Sera segera turun namun tangan Sagara sigap membantu nya dan membuka kan helm yang bertengger di kepala nya, sangat manis bukan sikap pria dingin itu? tak ada yang menyangka jika wajah datar itu menyimpan banyak rasa cinta dan kehangatan.
"Terimakasih, Garaaa."
"Sama sama, Seraaa."
"Terimakasih lagi deh, biar sama sama terus."
Sontak ucapan itu di sambut tawa riang dari Sagara, Sera lucu sangat lucu di mata nya. Tangan nya terulur menyentuh puncak kepala gadis itu dan mengelus pelan rambut nya. Senyum pria itu menjadi pemandangan indah bagi Sera, Sagara selalu indah bagi nya.
Tak ingin gadis itu telat, Sagara menyuru nya untuk masuk ke dalam cafe tersebut.
"Sana masuk, semangat kerja nya yaa."Sera pun tak ingin jika pria itu telat datang ke kampus, ia mengangguk dan berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung Dan Sagara
Teen Fiction"Benar kata mereka, mencintai tak akan bisa jika hanya satu pihak, nyata nya cinta memang menyakitkan hanya ada dua ruang yg tersisa bahagia atau kecewa. manusia kadang memang lalai dengan perasaan yang mereka punya dan terlalu mempercayakan rasanya...