Happy Readingggg.
"Kesalahan yang sama terlalu memuakkan jika terulang kembali."
Tatapan mata itu seakan membuat hati nya sesak, tatapan mata penuh kecewa dan sedih. Sera menatap Sagara dengan mata sedih itu, membuat Sagara gelisah tak nyaman. Gadis itu belum mengetahui apapun tentang kepindahan Lea.
"Lo kenapa, Aga?" tanya Lea, membuat Sagara menjadi pusat perhatian teman nya.
Sagara gelagapan, "Gue gapapa." jawab nya singkat.
"Hai, gue Lea, cewe nya Halim kan?" sapa Lea kepada Bunga, selepas kepergian Sera dan Zoe suasana aga canggung. Untung lah Altair pandai mencair kan suasana.
Bunga menatap Halim, barulah ia menjawab sapaan Lea, "Bunga."
"Eh gue pulang duluan ya, mama gue nelpon nih." Altair buru buru pamit meninggalkan mereka yang menatap kepergian nya.
"Bangsat nih si Altair." cibir Halim membatin.
"Gue ke toilet bentar ya." Bunga bangkit dari duduk nya, Lea mengangguk melihat lihat suasana cafe itu, cukup nyaman juga. Namun diri nya mencari keberadaan Sera, sejak awal bertemu tadi gadis itu tak menampakan diri lagi.
Halim memandangi gerak gerik Bunga, sedangkan Sagara hanya diam sedari tadi. Pikiran nya tertuju kepada Sera, gadis itu seakan tak melihat kehadiran nya setelah Lea datang.
*************
"Anjir, gue gondok banget dah. Kenapa si tuh cewe kesini." oceh Zoe. Sejak tadi diri nya menahan untuk tidak misuh misuh.
"Duduk Zoe, dari tadi lo ngoceh terus gak pegel?" tanya Sera, tak ingin suasana kacau.
"Sumpah ya gue emosi banget ngeliat nya, mana minuman kesukaan mereka sama." oceh Zoe lagi.
Sera baru mengetahui fakta jika Sagara dan Lea menyukai minuman yang sama, dan pria itu mengecewakan nya lagi. Bunga datang dengan wajah kesal nya, misuh misuh tak jelas juga.
"Kampret emang tuh cewe, dia boncengan sama Halim deket banget anjir." misuh Bunga, diri nya greget karena Halim tak memberi tahu nya sejak awal.
"Gue berasa di maki maki disini." keluh Sera, sedari tadi Zoe mengoceh di tambah oleh Bunga.
"Kalian kenapa deh?" tanya Sera, pusing mendengar ocehan kedua wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung Dan Sagara
Novela Juvenil"Benar kata mereka, mencintai tak akan bisa jika hanya satu pihak, nyata nya cinta memang menyakitkan hanya ada dua ruang yg tersisa bahagia atau kecewa. manusia kadang memang lalai dengan perasaan yang mereka punya dan terlalu mempercayakan rasanya...