03

3.4K 348 19
                                    

Mobil yang Jennie tumpangi berjalan dengan kecepatan sedang, karena kemarahannya belum tertuntaskan, Jennie merasa gelisah.

" Anton bawa aku ke gang kecil tempat para pemabuk jalanan" seakan mengerti maksud majikannya Anton segera menuruti perintah Jennie.

Tatapan tajam Jennie seakan menghunus apapun yang di lihatnya, hingga suara Anton mengejutkannya.

" Mr Kim lihatlah" darah Jennie mendadak mendidih melihat pemandangan didepannya, bagaimana tidak didepan sana sedang terjadi pelecehan dimana tiga laki-laki yang sudan membuka celana mereka masing-masing, sehingga itunya terlihat jelas. Sedangkan si korban sudah tidak berdaya bahkan pakaiannya sudah compang-camping.

" Anton apa yang kau tunggu cepat keluar dan hajar mereka" seakan tersadar, Anton segera keluar dan tanpa basa-basi dia menendang salah satu dari ketiga preman itu.

" Wah-wah ada pahlawan kesiangan atau kau ingin bergabung?" Anton menatap sekilas pada gadis yang sudah tidak berdaya itu, tanpa sadar tindakannya itu membangunkan aura  membunuh dari seseorang.

" ANTONIO!!!!!" teriakan Jennie sukses membuat Anton lantas tersadar dan segera menghajar tiga preman itu dibantu beberapa bodyguard Jennie yang lain yang memang selalu mengikutinya.

Jennie pun ikut menghajar ketiga preman itu sampai babak belur bahkan hampir mati.

" Urus seperti biasa, jangan biarkan mereka mati dengan cepat aku belum puas" Jennie

" Baik Mr Kim " Anton

" Kau bawa mereka bersama yang lain  tinggalkan mobilnya " Anton segera mengangguk dan membawa ketiga preman itu kedalam mobil bodyguard yang selalu mengikuti Jennie kemanapun.

Setelah kepergian para bodyguard nya, Jennie mengalihkan pandangannya pada gadis yang tergeletak tak berdaya disekitar jalanan.

Glup

Jennie hampir tidak bisa menahan dirinya, bagaimana tidak gadis itu yang tak lain adalah Lisa, hanya memakai dalamannya saja. Baju dan roknya sudah robek tak berbentuk lagi.

" Astaga sadar Jennie, ada apa denganmu" Jennie segera melepaskan blazer nya untuk menutupi tubuh Lisa.

" Kau berhutang padaku gadis, lihatlah bahkan aku terlihat perduli padamu" Jennie menggendong Lisa menuju mobilnya, mendudukan Lisa di kursi penumpang setelah memastikan semuanya selesai, Jennie memutari mobilnya dan duduk kursi kemudi.

Mulai melajukan mobilnya, sesekali Jennie melihat Lisa. Gadis itu pingsan mungkin dia syok dan Jennie yakin pasti dia akan mengalami trauma yang cukup berat.

" Kasihan sekali kau gadis, apa aku jual saja? Hem akan kupikirkan nanti" entah darimana pemikiran tidak manusiawi nya itu.




Akhirnya Jennie sampai di mansion besarnya. Dia keluar lebih dulu lalu membuka pintu penumpang dan kembali menggendong Lisa.

Sudah ada maid yang menyambutnya seperti biasa, Jennie meminta kepala maid dan dua maid lainnya untuk mengikutinya. Sebenarnya mereka bertanya-tanya siapa yang ada dalam gendongan iblis berwujud manusia itu. Aneh sekali sampai rela menggendong orang lain seperti itu.

Jennie membaringkan Lisa diatas kasur empuknya, setelah itu dia menatap tiga maid yang sedang menunduk tak berani menatapnya.

" Kalian bertiga bersihkan tubuhnya dan pakaikan dia pakaian yang ada di walk in closet, segera laksanakan perintahku. Jika sudah selesai beritahu aku, aku akan ke ruang kerja dulu. Paham!" Jennie menatap tajam ketiga maid itu

" Paham Nona Kim" ya para maid dan pekerja di mansion itu memang memanggil Jennie dengan panggilan nona Kim.

" Bagus" Jennie meninggalkan kamarnya dia akan memeriksa berkasnya yang belum selesai dia kerjakan di kantor tadi.






Love The Tyrant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang