27

2K 196 10
                                    

Ruangan mewah disebuah restoran nampak sepi hanya terdengar dentingan sendok. Setelah ucapan tuan Hugo tadi, baik Lisa maupun Jennie sama-sama bingung dengan ucapan beliau.

Tuan Hugo selesai lebih dulu, merasa segan jenlisa pun ikut berhenti. Sebenarnya tuan Hugo ingin sekali tertawa karena tingkah jenlisa yang menurutnya lucu.

" Mengenai ucapan saya tadi, ada hal yang harus kamu ketahui tentang saya dan Anoeta Manoban" tuan Hugo kembali menatap Lisa yang sepertinya sangat penasaran dengan maksud dari ucapannya.

" Mohon maaf tuan, apa eomma memiliki masalah dengan tuan?" Lisa

Jennie hanya menyimak saja, sepertinya bukan saatnya dia ikut campur. Kalau nanti Lisa merasa tidak nyaman atau ada hal yang mengancam gadisnya Jennie yang akan maju paling depan.

" Ya kami memang memiliki masalah dulu" tuan Hugo terkekeh mengingat kenangan indahnya dulu bersama sang kekasih, Anoeta Manoban.

Flashback on

Bangkok, Thailand xxxx

Nampak seorang laki-laki yang sepertinya sedang kebingungan, entah apa yang terjadi padanya hingga dia terdampar di negara yang bahkan bahasanya pun tidak dia ketahui.

Wajahnya yang kusam, pakaian yang lusuh bahkan berjalan dengan sempoyongan. Tanpa sengaja dia menabrak seseorang, seorang perempuan cantik yang diyakini penduduk lokal.

" Maaf nona saya tidak sengaja" laki-laki yang tak lain adalah Mathias Hugo itu membungkuk sebagai permintaan maaf.

" Tidak apa-apa tuan saya juga tidak kenapa-kenapa" suara lembut wanita itu mampu membuat perasaannya merasakan hal baru.

" Apa anda orang baru disini?" Ucap perempuan itu karena memang wajah Mathias yang asing.

" Ah iya sepertinya saya tersesat, saya juga tidak mengingat apapun" ucapnya

" Em begini saja, saya rasa anda sedang dalam kesulitan. Maka dari itu mari ikut saya ke rumah mungkin saya bisa sedikit membantu" ucapan wanita itu seolah bagai angin segar bagi Mathias yang memang sedang dilanda kebingungan, terlebih sedari tadi mereka juga menggunakan bahasa inggris. Mathias merasa bersyukur karena masih ada yang mau membantunya.

Mereka berjalan beriringan, Mathias menatap wanita disampingnya. Wanita itu sangatlah cantik terlebih mata hazel nya yang meneduhkan.

" Kita terus berbicara tapi belum berkenalan, aku Anoeta Manoban siapa namamu?" Wanita yang bernama Anoeta itu berhenti sejenak lalu mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Mathias.

" Ah iya namaku Mathias, hanya itu yang ku ingat dan aku bersyukur karena setidaknya aku tidak melupakan namaku sendiri" Mathias sedikit terkekeh karena ucapannya sendiri begitupun dengan Anoeta.

Keduanya berhenti dihadapan sebuah mobil mewah yang Mathias yakini milik Anoeta.

" Ayo masuklah kau ikut bersamaku, aku berjanji akan membantumu sebisaku" Anoeta membukakan pintu mobilnya untuk Mathias, yang mana membuat laki-laki itu merasa diperlakukan spesial namun bukankah ini terlalu cepat?

Membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit dari pusat perbelanjaan menuju sebuah rumah mewah yang sangat amat megah. Mathias terkesan dengan design rumah tersebut mewah dan elegan, sangat seimbang dengan penampilan Anoeta.

" Ayo thias jangan sungkan anggap saja rumah sendiri" mendengar panggilan lain untuknya, jantung Mathias berdetak lebih cepat dari biasanya. Ada kebahagiaan yang tak terhingga dia rasakan pada wanita yang baru saja dia temui.

" Terimakasih Anoeta, karena kau bersedia membantuku aku sangat berhutang budi padamu" Mathias

" Tak apa anggap saja sebagai awal kita menjalin persahabatan" mendengar penuturan Anoeta, Mathias kembali meleleh wanita didepannya sungguh sangat pandai berkata-kata manis.

Love The Tyrant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang