47

1.2K 187 18
                                    

cukup tiga hari Rose melakukan perawatan di rumah sakit, hari ini ia dan baby Rora akan pulang. Jisoo sudah dengan sigap membereskan barang-barangnya, bahkan semuanya sudah jisoo simpan di mobil.

" Ayok sayang aku gak mau baby Rora kelamaan diluar" jisoo menggandeng rose menuju mobilnya

" Iya sayang tapi gak sampai diseret juga aku nya"

" Hehe sorry wife kan biar cepet" rose hanya memberikan tatapan tajamnya, jisoo ini kadang romantis kadang juga ngeselin.

" Kamu tuh ya, harusnya lebih romantis sama aku"

" Iya-iya nanti aku belajar romantis sama Jennie" jisoo membukakan pintu mobil untuk rose, setelah memastikan rose duduk dengan nyaman, jisoo segera masuk dan mulai melajukan mobilnya.

" Belajar kok sama manusia kaku gitu"

" Eh jangan salah sayang, Jennie tuh romantis cuma ketutup aja sama wajah sok datarnya"

" Emang iya?"

" Iya loh, kamu gak tau aja dia bucin akut sama Lisa"

" Bagus deh biar gak selingkuh "

" Iya sih cuma ya meskipun begitu masih aja ada orang ketiga yang mencoba merusak rumah tangga mereka"

" Semua hubungan juga bakal ada aja yang kayak gitu, tergantung pada diri masing-masing aja, mau bertahan atau meladeni yang datang"

" Uh bijak juga ya istriku ini"

" Kebiasaan dengerin yang curhat " rose terkekeh, memang karena profesinya sebagai psikiater membuat rose sedikit tahu tentan percintaan dan masalah-masalah lainnya.

" Ada baiknya juga, kita bisa ambil sisi positifnya dari semua cerita klien kamu"

" Hem walaupun gak jarang aku trauma, aku takut kamu selingkuh "

" Jangan berpikir yang aneh-aneh, buat aku, kamu udah cukup apalagi sekarang ada baby Rora yang menjadi pelengkap keluarga kecil kita"

" Terimakasih honey i love you"

" I love you more mami"












Jennie pulang lebih awal, memang semenjak kehamilan Lisa, Jennie lebih memilih untuk pulang lebih awal. Jennie akan membawa pekerjaannya ke rumah daripada memilih lebur di kantor.

" Selamat datang kembali Mis Kim" Jennie tersenyum tipis membalas sapaan kepala maid di mansion nya.

" Apa nyonya Kim ada di rumah?" Jennie menanyakan Lisa, takutnya sang istri sedang keluar, meskipun kehamilannya sudah cukup besar, Lisa masih tetap beraktivitas walaupun hanya sekedar jalan-jalan, mengunjungi kediaman tuan Hugo atau hanya sekedar berkebun di halaman belakang mansion mereka.

" Ada Mis, nyonya muda sedang beristirahat" Jennie melanjutkan langkahnya menuju kamar yang berada di lantai tiga.

Jennie memilih menggunakan lift, Jennie rasa sepertinya ia harus menghilangkan tangga di mansion nya karena itu sangat tidak berguna.

Sesampainya di lantai tiga, Jennie bergegas memasuki kamar mereka, benar saja Lisa sedang tertidur pulas. Jennie yang awalnya merasa lelah langsung hilang, ketika mata kucingnya menemukan Lisa yang sedang tertidur pulas, wajahnya yang seperti bayi otomatis membuat Jennie gemas.

" Menggemaskan, aku tak akan membiarkan siapapun mengambil mu dariku, sekalipun orang itu memiliki kekuasaan aku akan melawannya agar tetap bisa bersamamu"

Lisa sedikit terusik karena sentuhan Jennie di pipinya. Mata hazel Lisa mulai terbuka dengan perlahan, lagi-lagi Jennie dibuat jatuh cinta oleh istrinya sendiri. Bagaimana mungkin Jennie melepaskan hal paling berharga dalam hidupnya.

Love The Tyrant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang