Tangan, punggung dan pinggang Jennie rasanya sakit luar biasa, kenapa bisa? Jawabannya karena saat ini ia tengah menjadi kuda dan Lisa duduk anteng seolah sedang menunggangi kuda.
" Sayang apa sudah, beri hubby waktu untuk istirahat" Jennie bahkan sampai terengah-engah
" Aaaaaa gak mau, hubby tega sama anaknya"
" Bukan gitu sayang, gimana kalau naik yang asli saja" ucap Jennie mencoba memberikan penawaran
" Hubby mau aku jatuh ya terus keguguran, tega banget ya sama istrinya" Jennie jelas gelagapan bagaimana mungkin Lisa berpikiran seperti itu
" Eh enggak sayang bukan gitu, iya-iya gak papa kok aku gak akan istirahat "
" Yyeeeyyy makasih hubby, ayo jalan lagi" Jennie hanya bisa menangis dalam hati, ternyata menuruti istri yang mengidam sangat melelahkan.
" Semangat Jennie demi anak dan istrimu, eomma tolong Jennie hiks"
" Suka gak?" Lisa mengangguk antusias, saat ini mereka sedang berada di rumah jisoo dan Rose
" Makanlah, dulu aku juga mengidam ingin memakan masakan jisoo" Rose
Ya Lisa memang mengidam ingin memakan masakan jisoo, jisoo yang sedang bertugas di rumah sakit mau tak mau harus pulang atas perintah Jennie yang mengatakan Lisa mengidam ingin memakan masakannya.
" Terimakasih jichuuuu" jisoo terkekeh lalu mengusap lembut pucuk kepala Lisa, semenjak kehamilannya Lisa memang sedikit manja pada orang-orang disekitarnya.
" Apa kau akan kembali ke rumah sakit?" Jennie memperhatikan jisoo yang sedang membereskan bekas memasak
" Iya setengah jam lagi aku ada operasi" jisoo
" Hah istirahat lah kau baru saja memasak, apa tak lelah?" Jennie
" Maunya begitu tapi tuntutan pekerjaan yang mengharuskan aku kembali" jisoo
" Tapi setelah selesai operasi langsung pulang" Jennie
" Iya-iya aku akan langsung pulang, lagipula tak biasanya kau seperti ini. Ada apa?" Jisoo jelas heran dengan Jennie yang tiba-tiba perhatian padanya, tentu senang namun disisi lain aneh juga.
" Aku hanya khawatir dengan Rose, kandungannya sudah sangat besar. Takutnya dia akan melahirkan tapi kau tak ada" Jennie
" Tenang saja eomma park selalu menemaninya, lagipula aku bekerja setengah hari atau setidaknya setelah melakukan operasi satu kali aku akan langsung pulang " jisoo
Jennie hanya mengangguk saja, selesai dengan urusannya jisoo berpamitan untuk kembali bersiap.
" Hari ini kalian tinggal lah disini temani aku" rose
" Iya eonni kami akan menemanimu, benarkan honey?" Lisa
" Tentu saja baby kita akan disini sampai jisoo pulang" Jennie
Jisoo sudah selesai bersiap-siap, dengan segera ia berpamitan pada istrinya.
" Sayang aku berangkat ya, jangan lupa untuk selalu mengabariku jika ada sesuatu" jisoo mengecup kening rose sebelum benar-benar berangkat
" Iya sayang, Jennie dan Lisa juga akan menemaniku hari ini" rose
" Baguslah kalau begitu, jangan sampai kelelahan sayang, aku pergi" jisoo melambaikan tangannya sebagai bentuk perpisahan sementara dengan rose.
Jennie menghela nafas panjang, selepas pulang dari kediaman jisoo, jenlisa lagi-lagi disambut oleh maid yang memegang sebuah kotak besar yang diyakini sebagai hadiah entah dari siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Tyrant Girl
RandomJennie Kim wanita dewasa yang hampir tidak memiliki perasaan apapun di hidupnya. kejam, sadis dan semena-mena pada siapapun yang menurutnya mengganggu ketenangannya. Lalisa Manoban seorang gadis cantik yang memiliki trauma akibat ulah ayahnya dan be...