52

1.1K 182 13
                                    

Lisa terbangun dengan sangat cepat padahal semalam ia tidur cukup larut karena sempat menunggu Jennie pulang. Lisa menoleh kesampingkannya ternyata Jennie sudah tidak ada atau memang tidak pulang.

Lamunan Lisa buyar ketiga pintu kamar terbuka dan ternyata itu Jennie yang membawa sebuah nampan berisi menu sarapan.

" Pagi wife" Jennie memberikan kecupan manis pada bibir Lisa.

" Pagi hubby, tumben udah bangun hubby gak ke kantor?" Lisa memperhatikan Jennie yang masih memakai pakaian santainya

" Iya sayang aku gak ke kantor hari ini, mau nemenin kamu aja disini, soalnya kemarin aku sampai lembur " Lisa tersentuh dengan penuturan Jennie, dengan segera ia memeluk tubuh tegap suaminya

" Terimakasih hubby i love you "

" My pleasure baby, i love you more, sekarang kamu sarapan dulu, aku yang buatin spesial for my queen " Lisa terkekeh lalu mulai makan dengan disuapi Jennie tentunya.

" Kamu juga makan hubby "

" Iya sayang, ini aku makan" keduanya makan dengan saling menyuapi, jujur saja Jennie hanya merasa tidak enak dan ingin menebusnya dengan menghabiskan waktu bersama seharian penuh.

" Hari ini kamu mau kemana wife? Aku temenin" tawar Jennie dengan penuh antusias, ingat dia masih Samantha namun sudah menyesuaikan diri mencoba untuk menjadi seorang Jennie Kim.

" Aku mau ke taman sama ke rumah Daddy, boleh kan?"

" Tentu sayang nanti kita akan pergi kemanapun yang kamu mau" akhirnya sarapan pagi selesai, Jennie kembali menyimpan tempat makan yang sudah kosong dan Lisa memutuskan untuk bersih-bersih terlebih dahulu sebelum nanti pergi.










Sedangkan disisi lain lebih tepatnya dikediaman Choi, tuan dan nyonya Choi sedang menikmati sarapan mereka dengan khidmat. Beberapa saat kemudian tuan Choi menyadari kalau putri semata wayangnya tidak ikut sarapan seperti biasa.

" Apa miyeon belum pulang?" Tanya tuan Choi, memang sudah biasa miyeon pulang pagi, maka tak heran jika tuan Choi menanyakannya.

" Sepertinya belum yeoboo, biasanya putri kita sudah menunggu di meja makan lebih dulu"

" Mungkin sebentar lagi anak itu pulang, tak biasanya jam segini belum pulang "

Saat masih fokus dengan makanannya, tuan dan nyonya Choi dikejutkan dengan salah satu maid yang berlari kearah mereka, maid itu membawa sebuah kota yang berukuran cukup besar.

" Ada apa?" Tuan Choi menatap tajam maid yang sekarang masih terengah-engah mencoba menetralkan pernafasannya.

" Ada yang mengirimkan kotak ini tuan, tapi tidak ada pengirimnya, diperiksa di cctv pun tidak ada" tuan Choi jelas heran, siapa gerangan manusia gabut yang melakukan hal tersebut.

" Apa itu? Kalian sudah memeriksanya?" Tuan Choi memperhatikan kotak itu, sebenarnya bisa saja tuan Choi langsung membukanya tapi kan dia harus waspada juga.

" Belum tuan kami tidak berani mendahului anda" tuan Choi mengangguk saja, lagipula memang seharusnya begitu kan?

Tuan Choi mengambil kotak yang sedari tadi dipegang oleh maid, menaruhnya diatas meja. Kotak itu cukup besar dan juga berat membuatnya penasaran.

" Yeoboo sebaiknya berhati-hatilah, aku takut itu dari saingan bisnis mu" nyonya Choi tentu sudah tidak asing lagi dengan paket-paket seperti itu, bahkan dulu saat bisnis tuan Choi baru saja sukses banyak sekali yang mengirimkan paket berisi berbagai teror.

" tenang saja ini bukan apa-apa " tanpa banyak basa-basi tuan Choi dengan entengnya membuka kotak itu, tuan Choi diam mematung seolah nyawanya baru saja dicabut, nyonya Choi yang heran mencoba melihat apa yang terjadi dan ya

Love The Tyrant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang