Seminggu berlalu begitu cepat, setelah honeymoon yang cukup lama, jenlisa kembali disibukan dengan kegiatan sebelumnya. Jennie yang kembali ke kantor dan Lisa yang kembali menjadi model di kang entertainment tentunya.
Sebelumnya Lisa memang meminta untuk berhenti namun karena Seulgi yang memohon akhirnya Lisa memilih kembali menjadi model sebelum dirinya mengandung.
Jenlisa memang berniat untuk segera memiliki momongan tak ingin menundanya. Apalagi Jennie yang sangat excited menunggu kehadiran buah hatinya. Sebagai istri yang baik Lisa memilih menurut saja, dia akan mengikuti apapun keinginan suaminya selagi Lisa mampu.
Pagi ini Jennie sendiri yang akan mengantarkan Lisa ke agensi, kebetulan jadwal Lisa juga cukup padat.
" Hon pulang nanti kamu yang jemput atau supir?"
" Memangnya kamu selesai jam berapa?"
" Manager Han bilang sekitar pukul tujuh malam"
" Em biar aku jemput saja, kamu jangan meminta supir menjemput, ok baby?"
" Ok hubby"
Mobil Jennie terus melaju membelah jalanan kota Seoul yang cukup padat. Mungkin karena hari Senin jadi semua orang cukup sibuk.
Akhirnya mereka sampai didepan gedung kang entertainment. Seperti biasa Jennie akan turun lebih dulu lalu membukakan pintu mobil untuk Lisa.
" Selamat bekerja wife, ingat jangan terlalu lelah. Harus sempat untuk beristirahat" Jennie mengelus lembut rambut Lisa, rasanya semakin hari cintanya untuk Lisa semakin banyak.
" Iya hubby juga sama, jangan terlalu lelah bekerja, harus makan siang dan jangan lupa dengan vitaminnya"
" Siap bos" Jennie memberikan hormat ala tentara, Lisa yang gemas pun mengecupnya dengan lembut tanpa perduli dengan sekitar.
" Kalau begitu aku masuk ya hon, kamu hati-hati dijalan"
" Iya baby, bye wife"
" Bye hon"
Setelah Lisa benar-benar masuk Jennie pun kembali melajukan mobilnya menuju ke kantor Kim company.
Manager Han menghampiri Lisa yang baru saja sampai, hari ini Lisa ada pemotretan bersama rekannya, yang untung saja perempuan jika saja laki-laki mungkin Jennie akan marah.
" Apa semuanya sudah siap?" Lisa
" Ya rekanmu juga sudah diruang makeup" manager Han
" Apa aku terlambat?" Lisa
" Tidak juga, mereka yang terlalu awal" memang kenyataannya begitu, rekan Lisa sepertinya sangat bersemangat sampai-sampai ia datang di pagi buta.
" Ah begitu"
Jennie memijit pelipisnya, baru saja masuk kantor pekerjaannya sudah sangat menumpuk.
" Apa kau mengerjakannya dengan baik Seok jin?" Jin yang juga sedang fokus dengan pekerjaannya langsung mengangguk.
" Tentu Mis Kim saya mengerjakannya dengan baik dan teliti sesuai perintah anda" Seok jin
" Tapi kenapa rasanya pekerjaan ku semakin menumpuk "
" Itu karena Kim company sedang banyak bekerjasama dengan perusahaan lain Mis Kim, sepertinya itu alasannya "
" Hah jika bukan karena uang aku tidak mau berlama-lama disini "
" Begitupun dengan saya Mis, jika bukan karena gajinya besar rasanya saya ingin resign saja" keluh Seok jin
Atasan dan sekertaris nya kembali mengobrol, mereka mengabaikan tumpukan berkas-berkas yang masih membutuhkan perhatian.
Sesuai perintah Lisa tadi pagi, sekarang Jennie sudah standby menunggu istrinya yang masih di agensinya.
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam yang artinya sudah waktunya Lisa pulang. Jennie tersenyum manis ketika melihat Lisa yang berjalan menuju mobilnya.
" Gimana hari ini sayang?" Jennie membawa Lisa kedalam pelukannya
" Melelahkan hubby tapi tak apa aku menikmatinya" Lisa membalas pelukan hangat Jennie, rasanya seperti menemukan rumah yang nyaman.
" Lalu bagaimana dengan hubby?"
" Sama wife melelahkan dan sedikit pusing akibat banyaknya pekerjaan. Jika bisa aku tidak ingin kembali ke kantor, aku ingin di rumah saja bersamamu" Lisa terkekeh, ia melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah Jennie mengelus lembut pipi mandu nya.
" tak apa hubby semua usaha hubby saat ini untuk anak-anak kita di masa depan nanti" Jennie menggenggam tangan Lisa yang masih mengelus pipinya
" Kau benar wife, mau langsung pulang?"
" Hem ya aku ingin cepat-cepat tidur"
" Baiklah baby aku juga ingin segera beristirahat"
Jennie melajukan mobilnya, ia menyetir dengan sebelah tangannya lalu tangan yang lain menggenggam tangan Lisa.
Irene tersenyum haru ketika melihat dua garis pada tespek yang ia pegang. Perjuangannya bersama Seulgi membuahkan hasil, kini ia sedang mengandung buah cinta mereka.
" Sayang udah belum kenapa lama" Irene memang sering merasa pusing dan mual, tadi ketika sedang menonton bersama Irene kembali mual, alhasil ia lari ke kamar mandi meninggalkan Seulgi.
Awalnya Irene memang tak berniat untuk tespek kehamilan namun karena gejala yang ia rasakan seperti orang hamil, Irene pun memilih untuk memastikannya.
Irene keluar dari kamar mandi dengan mata yang berkaca-kaca, seulgi tentu saja khawatir dengan segera ia membawa Irene ke pelukannya.
" Ada apa bunny kenapa menangis?" Seulgi mengusap punggung Irene mencoba menenangkan sang istri yang masih menangis.
" Bear kita berhasil" ucap Irene walaupun masih dengan isak tangisnya
" Berhasil? apa yang kamu maksud bunny?" Tak sanggup menjawab dengan kata-kata, Irene memberikan tespek yang tadi ia gunakan pada Seulgi.
Awalnya Seulgi belum sadar namun ketika ia perhatikan lagi, Seulgi tak bisa lagi menahan rasa bahagianya. Ia kembali memeluk Irene bahkan terus menciumi pucuk kepalanya.
" Terimakasih sayang terimakasih, akhirnya aku akan menjadi orangtua"
" Kamu bahagia bear?"
" Tentu saja kenapa masih bertanya, aku bahkan tak tau harus berbuat apalagi saking bahagianya "
" Kita harus mengabari appa dan eomma serta yang lain juga"
" Besok kita akan mengundang mereka makan malam disini, bagaimana bunny?"
" Hem itu memang harus "
" Sekali lagi terimakasih bunny aku sangat bahagia, love you "
" Love you more honey "
Jika jenlisa sedang menanti kedatangan si buah hati, maka pasangan seulrene sedang bersuka cita karena telah mendapatkannya. Semoga saja keluarga kecil mereka selalu bahagia.
Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye
Lagi gak ada ide😭😩
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Tyrant Girl
RandomJennie Kim wanita dewasa yang hampir tidak memiliki perasaan apapun di hidupnya. kejam, sadis dan semena-mena pada siapapun yang menurutnya mengganggu ketenangannya. Lalisa Manoban seorang gadis cantik yang memiliki trauma akibat ulah ayahnya dan be...