" aaahhh lepashhkan aku Jennie Kimhhh" Jennie menatap nyalang Fred yang secara tidak langsung mendesahkan namanya, sungguh Jennie tidak Sudi.
" Bukankah kalian sudah biasa? Nikmati saja bodoh aku memberikannya secara gratis" Jennie memang benar dia mendapatkan informasi jika sebenarnya Fred adalah seorang gay.
" Aakkhhh sialanhhhh aku tidakhh kuathhh"
" Aaahhh" itu adalah desahan dari Mateo
Kalian ingin tau bagaimana ekspresi wajah dari Arthur, Antonio, dan jisoo dkk. Mereka hampir mati berdiri, tidak menyangka akan menonton hal seperti itu dihadapan matanya secara langsung.
" Jennie Kim sialan, apa-apa dia aku tidak tahan ini sangat menjijikkan" batin seulgi yang wajah putihnya sudah memerah sempurna.
" Haist jika aku pulang lebih dulu, pasti aku yang akan mati tapi ini sungguh menggelikan" Wendy menutup wajahnya dibalik punggung lebar Arthur.
" Kenapa aku memiliki adik spesial sepertinya" batin jisoo menangis
" Ya tuhan tuanku benar-benar diluar akal sehat" Antonio
" Lebih kejam dari tuan besar" Arthur
Jennie yang sudah mulai muak memerintahkan gigolo itu untuk berhenti membiarkan kedua tubuh telanjang Mateo dan Fred.
" Bukankah itu menyenangkan" ucap Jennie menyeringai, dia berjalan dan menjambak rambut Fred mendongakkan kepalanya.
" Aku akan membunuhmu dengan sangat lama jadi persiapkan dirimu dengan baik" Fred hanya menatap sayu Jennie, tubuhnya lemas entah sudah berapa kali dia keluar.
" Gantung kembali dia dan biarkan satunya lagi, jangan memberinya makanan apapun" tegas Jennie yang langsung diangguki anak buahnya.
Fred kembali di gantung tanpa memakai apapun, sedangkan Mateo dibiarkan terbaring begitu saja. Dua gigolo suruhan Jennie sudah kembali dan mendapatkan bayarannya.
Jennie mengambil ember berisi air es, dengan segera dia mengguyur tubuh telanjang Mateo.
" Jangan tidur dulu sialan aku masih belum melakukan apa-apa padamu" Jennie mengambil kapak besar, menyeretnya kearah Mateo.
Sekali kibasan Jennie memotong kaki kanan Mateo. Dengan suara lirihnya yang hampir habis Mateo melampiaskan rasa sakitnya.
" Ini belum apa-apa kau masih memiliki satu kaki" Jennie kembali mengayunkan kapaknya memotong kaki kiri Mateo.
Wendy menelan ludahnya susah payah, baru kali ini dia melihat Jennie seperti itu. Meskipun dia tau Jennie seorang psikopat tapi Wendy belum pernah melihat Jennie membunuh orang dengan kedua matanya seperti sekarang.
" Apa kau ingin langsung aku habisi?" Jennie tersenyum manis menatap Mateo yang nampak tak berdaya.
" Oh aku masih malas, aku akan melukis saja kalau begitu" Jennie mengambil pisau dan mulai menggoreskan nya pada tubuh Mateo.
" Aakkk ampun aassshhh"
" Aku tidak mendengar mu sialan, bukankah dulu kau pernah seperti ini kenapa kau mengulanginya bodoh" Jennie kembali menggores dan mencongkel-congkel kulit Mateo terlebih dibagian perutnya.
" Kau harus mati karena kau berniat membunuhku"
" aaakkuu haaanyaa menjalankhaan perintahhh aakkk"
" Baguslah kau memang anjing penurut Mateo" dengan santainya Jennie menusuk dada kiri Mateo hingga beberapa kali dan laki-laki paruh baya itu menghembuskan nafas terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Tyrant Girl
RandomJennie Kim wanita dewasa yang hampir tidak memiliki perasaan apapun di hidupnya. kejam, sadis dan semena-mena pada siapapun yang menurutnya mengganggu ketenangannya. Lalisa Manoban seorang gadis cantik yang memiliki trauma akibat ulah ayahnya dan be...