12

2.5K 310 26
                                    

Lisa sadar betul bahwa setelah dari restoran tadi siang, Jennie tak memberikan kesan baik padanya. Jennie nampak dingin seperti saat pertama kali Lisa mengenalnya.

Saat akan keluar dari mobilnya, Lisa menahan tangan Jennie, membuat Jennie menatapnya dengan alis terangkat.

" Nini apa aku berbuat salah?" Lisa

" Tidak" Jennie

Jelas saja dari jawabannya saja Jennie sedang marah padanya, tapi Lisa juga tidak tau dimana salahnya.

" Lepaskan aku akan keluar" Jennie

Tak mendengar ucapan Jennie, Lisa tanpa aba-aba memilih memeluk erat tubuh tegap itu, pasti ada sesuatu yang Lisa lakukan hingga Jennie marah padanya dan Lisa akan segera memperbaikinya, dia tidak nyaman dengan situasi seperti ini.

" Please Nini katakan saja jika aku berbuat salah, aku tidak suka dengan kau yang mengabaikan ku, aku mulai terbiasa dengan sikap lembut mu" Lisa semakin mengeratkan pelukannya ketika Jennie ikut membalas pelukan Lisa

" Aku tidak suka dengan ucapan mu yang akan menikahi aktor itu" bahkan Jennie tak mau menyebutkan nama Gong Yoo.

" Kau cemburu Nini?" Lisa tersenyum tipis mendengar penuturan Jennie

" Tidak, aku hanya tidak suka" Jennie

" Itu sama saja" Lisa

" Beda, tidak ada yang sama" Jennie

" Sama astaga apa bedanya coba" Lisa

" Sudahlah aku tidak mau mendebatkan hal yang tidak penting, sekarang pulanglah, aku masih ada pekerjaan" Jennie melepaskan pelukan mereka merapikan sebagian rambut lisa.

" Apa sangat penting?" Sebenarnya Lisa masih ingin bersama Jennie

" Hem aku akan pulang saat makan malam nanti, masaklah yang enak" Jennie memberikan senyum manisnya

" Baiklah Nini, aku akan memasak sesuatu yang spesial untukmu" Lisa

" Ya sudah turunlah dan beristirahatlah" Lisa bergegas turun dari mobil Jennie, setelah memastikan Lisa turun Jennie kembali melajukan mobilnya.

" Apa sangat penting sampai-sampai Nini langsung pergi" Lisa memilih memasuki mansion besar itu, menuruti Jennie untuk beristirahat sebentar.












Sepasang paruh baya baru saja sampai di negara asalnya, Seoul Korea Selatan. Ada beberapa bodyguard yang mengawal keduanya, beruntungnya tak ada media manapun yang meliput meskipun kedatangan mereka cukup menghebohkan orang-orang yang ada di bandara.

" Alex kita langsung ke mansion saja" tuan Kim

" Baik tuan" Alex membukakan pintu mobil untuk tuan dan nyonya Kim, setelah memastikan tuan dan nyonya Kim nyaman, mobil itu melaju meninggalkan area bandara.






Suasana di mansion Kim seperti biasanya, sangat sepi dan sunyi terlebih sang tuan rumah sedang tidak ada.

Yerin selaku kepala pelayan mengatur beberapa maid yang sedang bertugas membersihkan ruang tengah dan beberapa pajangan yang ada di sana.

" Kurasa akan ada tamu" ucap salah satu maid yang sedang menyapu

" Memangnya kenapa?, bukankah hal seperti ini sudah biasa" ucap maid yang lain

" Memang, tapi entahlah aku rasa ini berbeda"

" Hais sudahlah aku tak ingin di marahi nona Kim jika sampai koleksi lukisannya rusak"

" Hei kalian jangan banyak mengobrol, bekerja yang benar" Yerin menegur tiga maid yang sedang mengobrol, mendapatkan teguran dari Yerin ketiganya kompak membungkuk dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka.

Love The Tyrant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang