Sesuai keinginan Jennie, meeting bersama tuan Choi dilaksanakan pada jam makan malam dan benar saja dugaannya kalau miyeon akan hadir dalam meeting tersebut bahkan dia yang mewakili tuan Choi.
Jennie dan Seok jin sedang bersiap menuju lokasi yang sudah ditentukan oleh pihak tuan Choi. Namun kegiatan Jennie terhenti ketika ponselnya berdering.
" Wife? ah iya Lisa aku lupa mengabarinya"
" Dasar bodoh"
" Ck diamlah" Jennie mengangkat panggilan dari Lisa.
At telpon
" Hubby kenapa belum pulang?" Suara Lisa diseberang sana nampak khawatir, Jennie semakin merasa bersalah karena lupa mengabari lebih dulu.
" Maaf wife aku lupa mengabari mu, sebenarnya aku lembur hari ini, hanya hari ini wife proyek pembangunan hotel hampir selesai jadi itulah mengapa aku lembur" Jennie mencoba memberikan penjelasan yang dirasa masuk akal tanpa membuat Lisa curiga.
" Tapi hubby pulang kan?"
" Pulang wife hanya saja mungkin larut malam, kamu bisa istirahat lebih dulu sayang, jangan menungguku pulang"
" Ya sudah tapi janji pulang ya?"
" Iya wife aku akan pulang, kalau begitu sudah dulu ya hubby akan pergi meeting"
" Iya hubby, semangat meeting nya see you"
Lisa mematikan sambungan teleponnya sebelum Jennie menjawab, sudah dipastikan kalau Lisa sedang marah, Jennie yakin itu.
" Nanti saja aku bujuk, sekarang mari kita selesaikan ini semua aku sudah cukup muak"
Jennie keluar dari ruangannya bersama Seok jin yang memang sudah sedari tadi berasa di ruangan itu.
" Sudah kau siapkan semua?"
" Sudah Mis"
" Bagus"
Malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi Jennie dan mungkin akan menjadi kehancuran bagi seorang miyeon.
" Hari ini kau akan mati ditangan ku"
Miyeon ternyata hadir sebagai perwakilan ayahnya yang artinya tidak ada tuan Choi hanya ada miyeon dan sekertaris ayahnya. Dengan kurang ajarnya miyeon memilih club sebagai tempat pertemuan mereka.
" Ini beneran tempatnya disini?" Seok jin bahkan sampai tak habis pikir dengan semua ini, namun berbeda dengan Jennie yang tersenyum bengis, Jennie yakin rencananya akan berhasil.
" Sudahlah mereka yang menentukan, ayo masuk " Seok jin pikir Jennie akan marah, tapi diluar dugaan sepertinya Jennie biasa saja.
Didalam sana sudah ada miyeon dan sekertaris ayahnya, pakaiannya yang sangat minim tak mampu membuat Jennie bernafsu yang ada Jennie malah ilfil.
" Wah tak menyangka anda menyetujui tempat ini Mis Kim" ucap miyeon berbasa-basi
" Sesekali mencari suasana baru, benarkan Seok jin?" Seok jin mengangguk cepat, dia baru sadar kalau sepertinya Jennie sedang merencanakan sesuatu yang akan berakibat buruk untuk miyeon.
" Lebih baik kita langsung mulai saja" ucap Aeri sekertaris tuan Choi.
" Baiklah lebih cepat lebih baik" miyeon
Mereka mulai meeting, mendiskusikan tentang proyek yang sedang berjalan, namun tentu saja miyeon dengan segala cara mencoba mencuri perhatian Jennie, namun sayang bukannya tergoda Jennie malah terlihat tak tertarik sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Tyrant Girl
RandomJennie Kim wanita dewasa yang hampir tidak memiliki perasaan apapun di hidupnya. kejam, sadis dan semena-mena pada siapapun yang menurutnya mengganggu ketenangannya. Lalisa Manoban seorang gadis cantik yang memiliki trauma akibat ulah ayahnya dan be...