54

1.1K 172 13
                                    

Hari ini adalah hari pemakaman miyeon, Jennie yang memang sedang menjalin kerjasama dengan tuan Choi menyempatkan untuk menghadiri acara tersebut tentunya bersama Lisa.

" Aku tidak menyangka yang meninggal adalah anak dari tuan Choi" ucap Lisa sedangkan Jennie tak menanggapi apapun, karena ya kalian taulah apa alasannya.

" Sudah takdir sayang, tak ada yang tau dan mencegahnya bukan?"

" Kau benar hubby semua terjadi karena takdir"

Mereka sampai di rumah duka, jenlisa disambut oleh tuan Choi karena nyonya Choi masih sangat berduka.

" Terimakasih Mis Kim anda dan nyonya muda menyempatkan hadir"

" Kami turut berdukacita atas kepergian putrimu tuan" ucap Lisa mewakili Jennie yang hanya terdiam

" Terimakasih sekali lagi dan maaf istriku tak ikut menyambut dengan baik, dia masih sangat berduka"

" Tak apa tuan kami mengerti "

Setelah serangkaian acara pemakaman miyeon terlaksana jenlisa kembali pulang ke kediaman mereka.

" Sayang aku ijin ke kantor ya, ada sedikit masalah di sana" ucap Jennie setelah mengantarkan Lisa sampai ke depan pintu.

" Lama gak?" Ucapnya sedikit ketus, Jennie merasa tidak enak tapi bagaimana lagi ia ingin menyelesaikan semuanya hari ini juga

" Tergantung sayang nanti kalau sampai aku lembur aku kabarin lagi, tapi aku usahakan tidak akan kembali lembur" melihat Jennie yang nampak bersungguh-sungguh, akhirnya Lisa mengangguk.

" Ya sudah boleh asalkan jangan lama bawa saja pekerjaannya ke rumah"

" Siap sayang, aku berangkat ya"

" Hem hati-hati hubby"

Jennie menyempatkan mencium kening dan bibir Lisa, setelahnya ia bergegas kembali masuk mobil menuju kantor?.



Bukan kantor ataupun tempat pembangunan proyek, Jennie berada disebuah pelabuhan yang sudah tidak beroperasi. Ditengah lautan sana terdapat dua orang manusia yang terikat siap dijatuhkan kapan saja kelautan.

" Bagaimana kau melakukannya Antonio?"

" Mudah saja Mr Kim, mereka berniat melarikan diri, namun mereka bodoh kalau lawan mereka terlalu hebat"

" Hahaha aku suka, kau bisa diandalkan, em sebagai hadiah kau mau apa?"

" Tidak Mr Kim saya sudah memiliki apapun yang saya inginkan berkat anda, jadi saya hanya ingin tetap menjadi anak buah anda, itu sudah cukup" Jennie menepuk pundak Antonio, laki-laki yang sudah lama bekerja untuknya.

" Terimakasih Antonio kau benar-benar membuatku terkesan " Antonio tersenyum tipis, mungkin Jennie memang kejam tapi siapa sangka kalau manusia setengah iblis itu juga sangat baik jika pada orang-orang yang berada disekitarnya.

Jennie bahkan mampu memanusiakan para pekerjanya, walaupun kejam Jennie juga mampu menghargai dan mengapresiasi para bawahannya.

" Apa saja yang ada didalam sana?" Jennie memandang lautan yang nampak tenang namun siapa yang tau isinya ada apa saja.

" Mungkin seekor hiu, paus dan semacamnya Mr, cocok untuk tempat terakhir mereka" Antonio menunjuk dua manusia yang tak lain adalah Mr song dan Maxime.

Dua manusia yang berniat melarikan diri namun dengan sigap Antonio mengamankan mereka.

Disisi lain Mr song membuka matanya karena sorot cahaya matahari yang mengganggunya.

" Astaga apa yang terjadi denganku, kenapa aku ada disini. Apa aku bermimpi?" Karena Mr song sedikit berontak, Maxime yang masih menutup matanya mulai terganggu.

Love The Tyrant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang