19

2.6K 273 47
                                    

Mathias Hugo pria yang sudah berumur namun masih terlihat muda. Pemilik Hugo company perusahaan yang sudah memasuki pasar Asia, Eropa bahkan Amerika. Tuan Mathias hanya tinggal seorang diri di mansion besarnya, tak ada istri ataupun anak yang menemaninya.

" Terkadang aku merindukanmu dan kesalahan yang kulakukan dulu tak pernah hilang, aku benar-benar menyesal"

Ada seorang wanita yang mampu mencuri hatinya, tapi itu dulu sebelum akhirnya dia mendapatkan kabar bahwa sang wanita telah tiada.

" Aku akan menjaga buah cinta kita Anoeta Manoban"










Jennie mengulum senyumnya, kekasihnya masih marah karena kejadian di lokasi pemotretan tadi. Sebenarnya Jennie tak masalah kalaupun kejadian itu akan tersebar toh bagus juga, jadi semua orang tahu kalau dialah pemilik seorang Lalisa.

" Oh baby please come here jangan marah-marah terus" Jennie mengikuti langkah Lisa yang semakin terlihat mempercepat langkahnya.

" Baby jangan mendiami ku sayang, aku janji tidak akan seperti itu lagi, please sayang" Lisa tak menghiraukan ucapan Jennie, dia memilih langsung masuk kedalam kamar mereka. Yap jenlisa satu kamar dan jangan berpikir aneh-aneh mereka gak pernah ngapa-ngapain ya walaupun Jennie harus mati-matian nahan hasratnya tiap hari wkwkwk.

Lisa memilih duduk di sofa tanpa mau menoleh pada Jennie yang sekarang ikut duduk disampingnya.

" Kau tidak suka orang-orang tahu bahwa kita memiliki hubungan?" Kalau benar Jennie akan sangat kecewa, tapi bagaimanapun dia harus mendengarkan penjelasan Lisa dulu semoga saja tidak mengecewakannya.

" Bukan begitu" akhirnya Lisa berbicara dan Jennie merasakan sedikit lega, setidaknya Lisa mau menjawab pertanyaannya.

" Aku hanya tak ingin orang-orang beranggapan bahwa aku hanya memanfaatkan mu Nini, aku hanya takut dengan tanggapan mereka" Lisa menunduk enggan menatap Jennie.

" Hei baby tak akan ada yang beranggapan seperti itu, kalaupun ada aku akan menghabisinya" ucap Jennie enteng

" Nini mau ngapain?" Lisa menatap Jennie penuh curiga

" Ya ya cuma ngajak ngobrol aja, iya ngajak ngobrol baby biar orang yang jahatin kamu gak kurang ajar lagi" bisa-bisanya Jennie hampir keceplosan

" Nini?" Lisa nampaknya sudah tak marah lagi, buktinya sekarang dia beralih duduk dipangkuan Jennie tangannya bergerak memainkan kancing kemeja Jennie.

" Ada apa baby?" Jennie mengecup leher Lisa sesekali mengelus rambutnya.

" Seulgi eonni bilang aku diundang untuk menghadiri acara fashion week di Paris, boleh gak?" Lisa

" Berapa hari kamu di sana?" Jennie

" Gak lama kok cuma tiga hari aja" Lisa

" Sama siapa?" Jennie posesif mode on

" Sama manager Han dan beberapa staf yang lain" Lisa

" Seulgi tidak ikut?" Jennie

" Enggak Nini kan aku yang diundang masa sajangnim juga ikut" Lisa harus ekstra sabar kalau Jennie sedang dalam mode posesifnya.

" Aku izinkan tapi jangan macam-macam di sana, jangan merusak kepercayaan ku lili" Jennie mengecup leher Lisa bahkan membuat tanda di sana

" Aaksshh iya Nini udah ih sakit tau" Lisa menjauhkan wajah Jennie dari lehernya

" Tapi tanda yang aku buat bagus jangan sampai hilang " Jennie mengusap tanda merah yang ada di leher Lisa.

" Udah ah aku mau mandi aja" Lisa beranjak dari pangkuan Jennie

" Aku ikut baby" Jennie

" Ih enak aja, bawa aku ke altar dulu baru boleh"

" Ya udah yuk sekarang aja"










" Kim Jennie? Kenapa aku selalu kalah darimu brengsek aaakkkkk. Kau memiliki segalanya, wajah rupawan kekayaan yang melimpah dan sekarang kau memiliki kekasih yang sangat cantik. Kau sudah terlalu bahagia Jennie Kim sudah saatnya aku merebutnya darimu hahahahaha" tawa terbahak-bahak seorang laki-laki. Dia adalah Frederic Arnault musuh bebuyutan Jennie semenjak di bangku perkuliahan. Ecole Polytechnique universitas bergengsi di Perancis, Jennie memang sempat berkuliah di sana dan karena kepintarannya serta pesonanya membuat banyak orang yang menyukai bahkan tidak menyukai Jennie termasuk frederic, laki-laki yang digadang-gadang anak dari pengusaha ternama bahkan terkaya ke 2 di dunia.

" Aku akan merebutnya darimu Jennie Kim, kau hanya manusia aneh yang bahkan tidak pantas untuk mendapatkannya. Lalisa Manoban dengan memilikinya aku akan mendapatkan beberapa keuntungan, dia terkenal aku akan menggunakan namanya untuk membuat bisnis keluargaku semakin naik, bahkan aku bisa membuatnya terus bekerja mempromosikan produk dari perusahaan kami. Hahahaha aku tau aku memang cerdas, tunggu kehancuran mu Jennie Kim" entah akan seperti apa tanggapan Jennie bahwa ada seorang laki-laki gila yang akan mencoba mengambil gadisnya.








Selesai makan malam seperti biasa Jennie akan ke ruang kerjanya terlebih dahulu, mengecek ini itu takut ada yang pekerjaan yang belum selesai. Lisa yang penuh pengertian membawakan Jennie kopi untuk menemaninya bekerja.

" Terimakasih baby" Jennie memberikan senyum manisnya tak lupa sebuah kecupan manis pada hidung mancung sang tunangan.

" Sama-sama Nini, apa masih banyak?" Lisa memilih duduk dihadapan Jennie

" Sedikit lagi, oh iya apa kamu tidak mau istirahat?" Jennie

" Belum mengantuk aku masih ingin bersamamu" Lisa

" Baiklah baby aku akan menyelesaikan ini dengan cepat" Jennie kembali fokus dengan pekerjaannya dan Lisa yang juga fokus memperhatikan setiap raut wajah Jennie.

Karena memang sedikit kelelahan akhirnya Lisa tertidur di meja kerja Jennie, Jennie yang melihat itu langsung mempercepat pekerjaannya hingga akhirnya selesai.

" Aku kan sudah bilang untuk istirahat baby, kenapa kamu sangat bandel" Jennie menggendong Lisa ala bridal style membawanya ke kamar mereka.

Membaringkan tubuh Lisa dirasa sudah, Jennie pun ikut berbaring disampingnya mendekap tubuh Lisa dengan erat.

" Aku harap kau selalu mempercayaiku baby, aku benar-benar mencintaimu" Jennie memberikan kecupan cukup lama dibibir Lisa sebagai ungkapan cintanya.












" Ada apa tuan memanggil saya?"

" Aku membutuhkanmu dan aku harap kau mampu"

" Katakanlah tuan saya akan melakukannya dengan baik"

" Di acara fashion week nanti ada kan rumor tentangku dengan salah satu model asal Korea Selatan"

" Itu tugas yang mudah tuan, saya akan melakukannya dengan baik"

" Aku tidak menyukai kesalahan jadi pastikan jangan ada kesalahan apapun"

" Baik tuan"

" Satu lagi aku butuh seseorang untuk menjebak musuh terbesarku"

" Tuan bisa mempercayai saya, saya bisa mengaturnya"

" Hem baguslah aku tidak menerima kegagalan sedikitpun, pergi dan urus semuanya"

Setelah kepergian orang suruhannya, laki-laki itu menyeringai.

" Kau akan benar-benar hancur Jennie Kim"












Udah dulu ya guys jangan lupa votmen jaga kesehatan dan jaga pola makan kalian see you next time bye bye

Selamat berbuka puasa buat kalian yang menunaikan ibadah puasa, bye guys see you

Love The Tyrant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang