21

2.1K 262 9
                                    

Jennie mengantarkan Lisa ke bandara dan bisa dilihat sudah banyak media yang menunggu kedatangan tunangannya.

" Baby aku antar sampai sini aja ya?" Jennie mengelus lembut pipi Lisa, Lisa sedang mengerucutkan bibirnya.

" Kenapa tidak sampai kedalam saja" Lisa memilih duduk dipangkuan Jennie sembari memeluknya. Jennie tersenyum ketika mendapati sikap manja Lisa.

" Banyak media sayang, belum saatnya untuk kita go publik" Jennie mencoba memberikan pengertian

" Kenapa? Nini malu ya?"

" Gak gitu baby ku, tapi karir kamu kan baru saja dimulai akan sangat tidak baik, jika ada berita menghebohkan tentangmu"

" Ya sudah tapi cium dulu" Jennie terkekeh lalu dia mulai memberikan beberapa kecupan di wajah dan kedua tangan Lisa.

" Baik-baik di sana baby, jangan nakal dan selalu kabari aku, jangan membuatku khawatir"

" Iya Nini, Nini juga jangan nakal disini"

" Kalau aku nakal apa yang akan kau lakukan?"

Lisa nampak berpikir, kepalanya yang di miringkan dengan telunjuk di dagunya. Tiba-tiba dia tersenyum dengan sangat manis dan mendekatkan wajahnya pada telinga Jennie.

" Aku akan memotong J junior " lisa berbisik sembari memberikan kecupan di telinga Jennie.

Lisa bergegas keluar setelah memberikan kecupan manis di seluruh wajah Jennie. Setelah kepergian Lisa, Jennie tersadar dia tersenyum bodoh namun detik berikutnya Jennie memegang bagian bawahnya.

" Astaga mommy mu sangat menyeramkan " Jennie terkekeh setelah mendengar ucapannya sendiri.

Melihat keluar ternyata Lisa sedang disambut para wartawan di sana juga ada manager Han dan staf lainnya. Merasa Lisa sudah aman Jennie memilih kembali, dia akan langsung ke kantornya sembari nanti menunggu kabar dari Lisa.







Hari ini Jennie cukup sibuk, ada beberapa meeting juga dan kerjasamanya bersama Hugo company sudah mulai berjalan. Jennie memutuskan untuk menerimanya, lagipula itu baik untuk kemajuan perusahaannya.

Proyek yang dikerjakan adalah pembangunan sebuah mall yang terletak di Busan. Walaupun saat pertemuan waktu itu Jennie tidak bertemu langsung dengan CEO Hugo company, Jennie tetap percaya dengan keputusan yang diambilnya.


Sedangkan di belahan bumi lain, yakni Paris Perancis seorang laki-laki sedang menyiapkan sebuah rencana besar bersama anak buahnya.

" Kalian harus benar-benar melakukannya dengan matang, jangan sampai gagal"

" Baik tuan, saya bahkan akan membuat anda duduk disampingnya"

" Bagus itu yang aku inginkan, setelahnya buatlah rumor tentangku dengannya"

" Sangat mudah tuan terlebih tuan adalah seorang yang berpengaruh dan dia juga sedang naik daun"

" Beritanya akan langsung menjadi tranding saya sangat yakin tuan"

" Hem itu bagus dan lagi aku akan mendapatkan beberapa keuntungan dari berita itu"

" Bagaimana kalau agensinya speak up tentang rumor yang kita buat?"

" Mudah saja, kita hanya perlu membungkamnya. Agensi itu tidak ada apa-apa nya dengan ku"

" Kau memang terbaik tuan "

" Tentu saja, cepat pergi dan segera beri aku kabar baik"

Si anak buah pun pergi dengan optimisme yang tinggi, dia yakin akan membuat tuannya senang. Selain dipuji dia juga akan mendapatkan bonus yang besar jika misinya selesai dengan baik.

Love The Tyrant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang