53

1K 175 31
                                    

Berita kematian miyeon benar-benar menyebar begitu cepat, pengakuan salah satu pegawai club yang pertama kali menemukan tubuh miyeon trending diberbagai media.  Sebenarnya tak ada pengakuan spesifik, hanya saja pegawai itu mengakui bahwa dirinya lah yang menemukan jasad miyeon terlebih dahulu dan ia juga yang menghubungi pihak berwajib.

Banyak wartawan berdatangan ke kediaman Choi bahkan tak ada celah untuk tuan Choi keluar dari kediamannya, saking penuhnya kerumunan wartawan. Lexian selaku kepala bodyguard mencoba untuk mengamankan para wartawan yang memaksa untuk masuk ke halaman utama.

Tadi tuan Choi dan lexian sudah memeriksa jasad miyeon, tuan Choi juga menyerahkan bagian kepala yang dikirimkan oleh si pembunuh. Dugaan sementara yang dapat disimpulkan adalah miyeon tewas akibat salah satu musuh dari tuan Choi. Biar bagaimanapun tuan Choi adalah seorang pebisnis, sudah dipastikan banyak pesaing bisnis yang menjadikannya sebagai musuh.

" Lexian apa tidak ada celah sama sekali? Kita harus cepat-cepat menghentikan para awak media menyiarkan berita tentang putriku"

" Sebentar tuan biar saya periksa " lexian sebenarnya sudah berkali-kali mencoba mengusir para wartawan yang gila informasi, namun tetap saja mereka ada di sana, biar bagaimanapun itulah pekerjaan mereka.

" Sepertinya sangat susah tuan, tapi mereka masih belum ada yang berhasil menerobos masuk" ucap lexian yang baru saja memeriksa keadaan diluar.

" Cari jalan lain kita harus segera memakamkan putriku, urusan pelakunya kita urus nanti"

" Baik tuan" lexian kembali meninggalkan tuan Choi yang termenung, tak habis pikir dengan kejadian yang sungguh diluar dugaan.









Jika tuan Choi sedang berduka berbeda dengan ketiga laki-laki yang notabenenya adalah rekan miyeon. Mr song, tuan Ahn begitupula Maxime, mereka tidak menyangka jika miyeon akan berakhir dengan begitu tragis. Apakah mereka hanya tinggal menunggu giliran? atau ada cara lain agar mereka selamat.

" Apa mungkin Jennie Kim pelakunya?" Mr song nampak khawatir terlebih ketika ia melihat kondisi miyeon untuk terakhir kalinya.

" Menurutmu? Lagipula orang terakhir yang ditemuinya adalah Jennie Kim, sudah pasti dia pelakunya" Maxime juga merasakan hal yang sama, ia merasa terancam berbeda dengan tuan Ahn yang duduk diam tanpa berkomentar.

" Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" Mr song sungguh buntu tak tau lagi harus melakukan apa selain pasrah, entah selamat atau berakhir ditangan Jennie.

" Melarikan diri adalah jalan satu-satunya, aku yakin Jennie Kim tidak akan menemukan kita" usul Maxime

" Kau pikir Jennie Kim anak ingusan, dia bahkan bisa dengan mudah melenyapkan kita tanpa meninggalkan jejak" ucap tuan Ahn setelah sekian lama terdiam

" Tapi bukankah lebih baik melarikan diri daripada menunggu dieksekusi?" Mr song nampak menimbang apa yang dikatakan Maxime, benar juga tapi tentu resikonya bahaya jika sampai Jennie menemukan mereka.

" Malam ini juga kita lakukan, kita berpencar saja agar lebih aman" Mr song menatap dua rekannya yang menyetujui ajakannya.

" Kita akan kembali berkabar nanti" setelahnya mereka bubar kembali pada rencana yang akan mereka lakukan nanti malam.

" Untuk apa? Kalian tetap tidak akan bisa lari"











Jenlisa menikmati piknik dadakan yang mereka lakukan, keduanya duduk sembari menikmati suasana taman yang sangat nyaman. Banyak yang berkunjung padahal bukan weekend, namun keramaian itu tidak menggangu quality time keduanya.

" Apa kau senang sayang?" Jennie mengelus rambut Lisa yang sedang bersandar pada bahunya

" Sangat hubby terimakasih, aku menikmatinya" Lisa mendongak mencuri satu ciuman tepat pada sudut bibir Jennie.

Love The Tyrant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang