Waktu berlalu begitu cepat, kandungan Lisa sudah semakin besar. Oleh karena itu sudah satu bulan jenlisa memilih tinggal di mansion Kim. Bukan karena tidak ada siapapun di mansion jenlisa, tapi memang tuan dan nyonya Kim yang meminta.
" Hubby hari ini jangan pulang terlalu malam ya" pinta Lisa karena memang akhir-akhir ini Jennie sangat sibuk
" Iya sayang nggak, aku usahain pulang cepet" Jennie mengelus perut Lisa yang semakin membesar mungkin hanya tinggal menunggu beberapa minggu lagi Lisa lahiran.
" Oh iya pulangnya jangan lupa beliin aku cake coklat"
" Iya sayang nanti aku mampir beliin buat kamu"
Jenlisa turun dari kamar menuju meja makan yang ternyata sudah ada tuan dan nyonya Kim yang menunggu mereka.
" Sayang gimana kandungan kamu?" Nyonya Kim memang selalu menanyakan keadaan Lisa takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan.
" Baik-baik saja eomma "
" Syukurlah kalau begitu "
Mereka mulai sarapan bersama, banyak hal yang dibicarakan entah itu cerita sehari-hari bahkan sampai urusan kantor, yang tentunya hanya tuan Kim dan Jennie yang membahasnya.
Setelah mengantarkan Jennie ke depan, Lisa kembali masuk memilih untuk menonton televisi diruang tengah.
" Tidak ingin kemana-mana sayang?" Nyonya Kim duduk disamping Lisa, nyonya Kim juga membawa beberapa majalah fashion yang baru saja keluar.
" Tidak eomma tapi rose eonni dan baby Rora katanya mau berkunjung"
" Oh ya sayang, kenapa tidak mengabari eomma ya?"
" Rose eonni bilang sudah, tapi eomma tidak menjawab telponnya"
" Aah sepertinya ponsel eomma ketinggalan di kamar"
" Lisa sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Rora, apalagi baby Rora sudah mengoceh dengan bahasa bayinya" Lisa terkekeh mengingat kelucuan Rora, putri pertama rose dan jisoo yang sudah berusia sekitar 6 bulan.
Lisa dan nyonya Kim terus berbincang hingga akhirnya rose dan Rora sampai.
" Halo grandma dan mommy lili" sapa rose sembari melambaikan tangan mungil Rora yang ada di gendongannya.
" Halo anak manis, cantiknya cucuku ini hem" nyonya Kim yang gemas mengambil alih Rora dari gendongan rose.
" Halo eonni, halo baby, capek gak?" Lisa memainkan tangan mungil Rora, bayi itu hanya tersenyum saja mendapatkan pertanyaan dari Lisa.
" bukan baby yang capek tapi eonni mu Li" ucap rose yang duduk disamping Lisa
" eonni benar tapi aku sedang ingin bertanya saja pada baby Rora"
" Ada-ada saja anak ini" rose mengambil jus jeruk yang sudah tersedia, tenggorokannya terasa cukup kering.
" Bagaimana keadaan kalian nak?" Nyonya Kim masih memangku Rora
" baik-baik saja eomma, aku sebenarnya sudah ingin kembali bekerja tapi jisoo masih belum mengijinkan" rose memang berniat mencari baby sitter saja untuk mengurus Rora, ia sudah rindu dengan ruang kerjanya namun jisoo masih belum mengijinkannya kembali bekerja. Awas loh mbak mawar tar malah ada kasus " baby sitter adalah maut " tau rasa kau.
" Menurutku memang seharusnya begitu eonni, lebih baik kau fokus saja membesarkan Rora apalagi Rora masih menyusu" ucap Lisa yang setuju dengan keputusan jisoo
" Tapi aku sudah rindu dengan para pasien dan juga ruangan ku "
" Percayalah eonni, menyaksikan pertumbuhan anak adalah hal yang paling menyenangkan, sayang kalau dilewatkan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Tyrant Girl
RandomJennie Kim wanita dewasa yang hampir tidak memiliki perasaan apapun di hidupnya. kejam, sadis dan semena-mena pada siapapun yang menurutnya mengganggu ketenangannya. Lalisa Manoban seorang gadis cantik yang memiliki trauma akibat ulah ayahnya dan be...