05. Yang Tak TERLIHAT

776 76 71
                                        

Kita tidak akan bisa menebak luka seseorang. Saat kamu memutuskan untuk mengenalnya, maka kamu juga akan mengenal lukanya
__________

 Saat kamu memutuskan untuk mengenalnya, maka kamu juga akan mengenal lukanya __________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo mau nangisin itu lagi?" Liana menatap api yang ada di hadapannya. William kembali memusnahkan semua coklat pemberian fans Liana

"Lo gak nyembunyiin satu pun kan?" Liana menggelengkan kepalanya

"Liam" Liana memegang lengan William dengan gerakan pelan agar laki-laki itu tidak marah

"Apa?" Tanya William

"Malam nanti boleh kosongin jadwal aku?" Liana meminta pelan-pelan

"Maksud lo apa? Lo mau ngapain kalau gak pemotretan?" Tanya William dengan bingung

Liana menunduk, terlalu bingung memilih kalimat yang pas untuk William. Terlalu takut jika sepupunya itu marah

"Aku datang bulan, rasanya sakit. Jadi... aku mau di kamar aja" melihat bagaimana nada bicara Liana yang terbata-bata, akhirnya William mengangguk

"Makasih Liam" ucap Liana sambil melangkah pergi

Kedua kakinya berhenti saat merasakan lengan seseorang di lehernya. "Liam" Liana menyentuh lengan William

William memeluknya dari belakang. "Maafin gue Li" bisiknya

Liana berbalik, William juga dengan sigap memeluk Liana dengan rapi. "Maaf Li" ucapnya sekali lagi

'Aku gak tau, tapi sifat kamu selalu berubah. Aku takut, aku bingung sama kamu Liam'

"Kenapa lo gak bales pelukan gue?" William mengeratkan pelukannya

Liana membalas pelukan William, sesuai dengan permintaan lelaki itu. Kedua remaja berusia 17 tahun itu menikmati hangat masing-masing

"Jangan bikin gue marah" Liana mengangguk dan menepuk punggung William

"Kamu mau keluar?" William melepas pelukannya, dia menggelengkan kepalanya "Gue harus jaga lo disini" ucap William

Liana tersenyum, memegang kedua bahu William. "Kalau kamu mau keluar, keluar aja. Kamu gak setiap hari keluar bebas tanpa aku, kamu butuh waktu buat diri kamu sendiri. Jangan jagain aku terus" ucap Liana dengan panjang

William tampak berpikir sejenak, "Gue takut lo.."

"Aku gak keluar rumah. Aku mau di kamar aja, hari ini kamu di rumah kamu aja" tutur Liana

Liana hanya memastikan bahwa William harus pergi dari rumahnya. Dia ingin sendiri tanpa ada William di sekitarnya, dia benar-benar ingin sendiri

William mengangguk, "Oke" dia mulai menjauh dari Liana

Liana naik ke atas tangga, William memegang gagang pintu dengan tidak rela. Menatap Liana yang mulai berada di lantai atas

Liana mengunci pintu kamarnya, rasanya sedikit bebas saat berada dalam kamar sendiri. Tanpa kedua mata tajam William

Behind The Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang