"Gue gak akan ngejar lo, gue gak akan ngelindungin lo dari apapun. Gue gak akan dateng sekalipun lo butuh bantuan"
****"Obatnya gak di bawa?" Sasa melihat obat Kevin yang tergeletak di meja makan
"Kenapa obatnya masih banyak?" Gumamnya
Kevin berangkat sendiri menggunakan motornya karena Raka mengatakan akan menjemput Liana
Hari ini adalah hari terakhir UAS, Kevin merapatkan jaketnya. Dari semua mata pelajaran hanya 1 mata pelajaran yang nilainya di bawah Mika, selain itu semuanya di atas Mika dengan point yang beda tipis
Kevin sampai di sekolah hampir pukul 7, dia hampir terlambat. Kevin menyempatkan dirinya untuk menemui Raka
"Dari Mama" ucapnya sambil memberikan kotak bekal
"Thanks" ucap Raka. Dia tampak sibuk bermain game dengan Jonathan, dan Farhan dengan Kenan
Kevin tidak bersuara lagi, dia keluar dari kelas Raka. Entah hanya perasaannya saja atau tidak, Raka seperti memberikan jarak sejak beberapa hari yang lalu
"Perasaan gue aja kalik" Kevin menggeleng, menyingkirkan pikiran buruknya
Bel masuk langsung berbunyi saat Kevin baru saja duduk.
"Kayak nya lo bakal masuk top 5 deh Vin" ucap Gunawan, merasakan ada peningkatan pesat dari Kevin
"Gue gak berharap sampek situ. Gue cuma belajar biar gak dikatain bodoh" balas Kevin
Mika tidak tuli, dia masih bisa mendengar suara Kevin. Mika duduk tegap, berusaha untuk fokus seolah tidak ingin kecolongan lagi dari Kevin
"Selamat pagi anak-anak, hari ini adalah hari terakhir UAS kalian. Rata-rata nilai UAS kalian akan muncul sore nanti di mading setiap kelas. Rata-rata itu masih murni, belum termasuk perhitungan dari tugas-tugas kalian setiap harinya" terang Pak Yusron
"Udah ketebak siapa aja yang masuk top 3" ucap Tara dengan malas
"Pasti si Wawan lagi si Wawan lagi" imbuhnya
"Persiapan ya, ambil masing-masing tablet dan kerjakan semuanya dengan benar. Setiap anak mengambil 2 lembar kosong untuk menghitung" ucap Pak Yusron
"Gue lemah sama Matematika" gumam Kevin
"Aku percaya kamu bisa" Liana membisikkan itu
Kevin menoleh kemudian tersenyum tipis, "Lo juga" balas nya
Mika mengerjakannya seteliti mungkin, "Gue punya peluang karena Kevin lemah menghitung. Fokus Mika fokus" gumamnya
"Berisik!" Tegur Tara
Beberapa soal mulai Kevin pahami, dia mencoba menggunakan beberapa cara namun ada juga yang asal menghitung. Selama jawaban hitungannya ada dalam pilihan, Kevin menganggapnya benar
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Story [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia" Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya Sempurna? Bahkan jik...