WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA
"Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia"
Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya
Sempurna? Bahkan jik...
Kevin melihat nama yang tertempel di bangku samping nya. "Dia di sebelah gue" ucapnya
"Titip pacar gue 1 minggu, kalau dia gak tau, lo harus kasih dia contekan" Raka menepuk pundak Kevin
Tidak ada seorang pun disana, Kevin berjalan melihat setiap nama di bangku. Namanya benar-benar di acak dan berbeda dengan UTS beberapa bulan yang lalu
Kevin mendongak, melihat ke pojok ruangan. Dia melambaikan tangannya hingga CCTV itu berputar ke arahnya. ternyata UAS nya juga lebih ketat
"Wih, gila. CCTV nya aktif" Kevin jadi merinding. Biasanya UAS tidak semenakutkan ini
Apa karena dia akan masuk ke fase kelas 12 nanti?
"Bangku gue sama bangku Mika jauh banget" keluhnya. Yang ada di dekat bangkunya hanya Liana dan Gunawan
"Kemarin lo gak masuk?" Kevin menoleh. Melihat siapa yang ada di ambang pintu
Kevin mengangguk
"Bangku gue dimana?" Tanya nya
"Cari sendiri" jawab Kevin. Dia kemudian duduk di kursinya
Mika menatap Kevin, 'Gak jelas banget ni anak' kesalnya
Kevin membuka bukunya, dia harus menghangatkan otaknya terlebih dahulu. Hari minggu kemarin, dia habiskan untuk belajar. Benar-benar belajar bersama Raka
Mika melihat Kevin, "Belajar dadakan mana mungkin bisa menyerap semua materi?" Tanya nya. Suara keras Mika sama sekali tidak menganggu Kevin
Hingga beberapa menit, 8 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Kevin melihat Liana yang meletakkan tas nya
"Hai Li" sapanya
Liana menoleh, kemudian tersenyum seperti biasanya. "Lo pakai poni?" Tanya Kevin, biasanya model rambut Liana tidak berponi
Liana menyentuh poninya lalu mengangguk, Kevin menjulurkan tangannya pada Liana "Selamat ya, gue harap hubungan lo sama Raka langgeng" ucapnya
Liana menerima tangan Kevin, Kevin melihat Liana menurunkan lengan cardigannya hingga menutupi pergelangan tangan