15. Valentine's or BAD Day ?

436 52 105
                                    

Cintanya begitu besar, tapi lukanya juga tidak main-main kan? Harusnya dia tau caranya untuk berhenti

Cintanya begitu besar, tapi lukanya juga tidak main-main kan? Harusnya dia tau caranya untuk berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
'Aku di luar rumah kamu. Kamu boleh keluar sebentar?'

Jastin membaca pesan yang Mika kirimkan. Dia melihat ke arah jam yang tertera, sekarang sudah hampir jam 11 malam

Seorang gadis berada di luar jam 11 malam?

Jastin membuka sedikit gordennya, melihat ke arah luar gerbang rumahnya. Jastin meletakkan mutiara-mutiara yang dia genggam ke atas kasur

Jastin keluar dari rumahnya, menemui Mika. Keningnya berkerut saat Mika hanya mengenakan setelan baju tidur

"Aku boleh masuk?" Jastin tidak menjawab, namun tangannya membuka gembok gerbang

Mika langsung berjalan masuk. Gadis itu menyodorkan sesuatu pada Jastin, buket bunga mawar merah. Di tengahnya ada kotak kecil

Jastin menerimanya, karena Mika terus memaksa

"Buka dong, masak di liatin aja?" Mika menyuruh Jastin agar membukanya

Tangan Jastin langsung membuka kotak kecil. "Jam tangan?" Mika mengangguk

"Bagus gak?" Tanya Mika, senyumnya tidak luntur sejak dia datang

"Bagus" ucap Jastin

"Lo malem-malem kesini cuma mau ngasih ini?" Tanya Jastin

Mika mengangguk, "Kamu suka? Jeje, besok itu hari kasih sayang. Jadi aku mau jadi orang pertama yang ngucapin itu" ucap Mika

14 Februari

Jastin memejamkan matanya sejenak, "Lo malem-malem kesini cuma pakai baju tidur dan cuma mau ngasih ini?. Lo bercanda?" Tanya Jastin dengan ketus

"Emang gak ada besok? Hal kayak gini gak penting Mika" imbuhnya

Mika mencebikkan bibirnya, sedikit menurunkan mood nya. "Emang salah ngasih kamu ini? Aku cuma mau ngerayain" ucap Mika, sedikit kecewa

"Gue gak pernah ngerayain apapun" balas Jastin dengan jelas

"Sebenernya hubungan kita tuh apa sih?" Tanya Mika. Dia merapatkan kakinya karena merasakan hawa malam yang begitu dingin

"Lo yang memulai ini" Jastin mengembalikan buket nya

"Jastin!" Bentak Mika

"Jangan teriak-teriak" tegur laki-laki itu

"Gue kurang apa sih sama lo? Gue selalu berusaha ngertiin lo. Lo pikir gak capek apa effort sendirian?" Mika mengutarakan isi hatinya

"Gue gak minta, Mika" balasan Jastin tetap tampak santai

"Iya ini emang kemauan gue, apa lo gak bisa ngehargain sedikit hah?!" Tanya Mika dengan emosi

Behind The Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang