Cintanya begitu besar, tapi lukanya juga tidak main-main kan? Harusnya dia tau caranya untuk berhenti
***
'Aku di luar rumah kamu. Kamu boleh keluar sebentar?'Jastin membaca pesan yang Mika kirimkan. Dia melihat ke arah jam yang tertera, sekarang sudah hampir jam 11 malam
Seorang gadis berada di luar jam 11 malam?
Jastin membuka sedikit gordennya, melihat ke arah luar gerbang rumahnya. Jastin meletakkan mutiara-mutiara yang dia genggam ke atas kasur
Jastin keluar dari rumahnya, menemui Mika. Keningnya berkerut saat Mika hanya mengenakan setelan baju tidur
"Aku boleh masuk?" Jastin tidak menjawab, namun tangannya membuka gembok gerbang
Mika langsung berjalan masuk. Gadis itu menyodorkan sesuatu pada Jastin, buket bunga mawar merah. Di tengahnya ada kotak kecil
Jastin menerimanya, karena Mika terus memaksa
"Buka dong, masak di liatin aja?" Mika menyuruh Jastin agar membukanya
Tangan Jastin langsung membuka kotak kecil. "Jam tangan?" Mika mengangguk
"Bagus gak?" Tanya Mika, senyumnya tidak luntur sejak dia datang
"Bagus" ucap Jastin
"Lo malem-malem kesini cuma mau ngasih ini?" Tanya Jastin
Mika mengangguk, "Kamu suka? Jeje, besok itu hari kasih sayang. Jadi aku mau jadi orang pertama yang ngucapin itu" ucap Mika
14 Februari
Jastin memejamkan matanya sejenak, "Lo malem-malem kesini cuma pakai baju tidur dan cuma mau ngasih ini?. Lo bercanda?" Tanya Jastin dengan ketus
"Emang gak ada besok? Hal kayak gini gak penting Mika" imbuhnya
Mika mencebikkan bibirnya, sedikit menurunkan mood nya. "Emang salah ngasih kamu ini? Aku cuma mau ngerayain" ucap Mika, sedikit kecewa
"Gue gak pernah ngerayain apapun" balas Jastin dengan jelas
"Sebenernya hubungan kita tuh apa sih?" Tanya Mika. Dia merapatkan kakinya karena merasakan hawa malam yang begitu dingin
"Lo yang memulai ini" Jastin mengembalikan buket nya
"Jastin!" Bentak Mika
"Jangan teriak-teriak" tegur laki-laki itu
"Gue kurang apa sih sama lo? Gue selalu berusaha ngertiin lo. Lo pikir gak capek apa effort sendirian?" Mika mengutarakan isi hatinya
"Gue gak minta, Mika" balasan Jastin tetap tampak santai
"Iya ini emang kemauan gue, apa lo gak bisa ngehargain sedikit hah?!" Tanya Mika dengan emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Story [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia" Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya Sempurna? Bahkan jik...