Setiap chapter yang baca pasti nyampek 100 lebih, tapi vote nya gak pernah lebih dari 40. Komennya juga cuma sekali nyampek 100. Heeeeem
__________"Cintai gue ya, cintai gue juga Li. Waktu gue gak banyak"
***
Kevin melempar jaketnya pada Jastin, "Pakek aja" suruhnyaJastin kembali melempar jaket Kevin, mengembalikannya pada sang pemilik. "Gue gak butuh" ucapnya
Kevin frustasi rasanya, "Pakek aja sampek rumah lo, habis itu lo buang!" Kesalnya
Jastin mengusap wajahnya yang masih basah, "Gue gak butuh bantuan lo" ucapnya. Jastin melewati Kevin
"Asu" maki Kevin
"Lo dari mana sih?" Raka ngos-ngosan. Dia mencari Kevin kemana-mana
"Rak gue berhasil Rak" seru Kevin pada Raka
"Hah?" Tanya nya
"Nilai gue di atas Mika!" Teriak Kevin
Raka membuka mulutnya, "Serius lo?!" Kevin mengangguk
"YEEEEEE" Raka ikut berteriak dengan senang. Keduanya berpelukan sambil melompat-lompat kecil
"Heh udah udah nanti lo sakit" Raka berhenti
"Pantesan gue barusan liat Mika nangis" ucap Raka
"Nangis?" Tanya Kevin
Raka mengatupkan mulutnya, harusnya dia tidak mengatakan itu pada Kevin karena Kevin mungkin akan cepat berubah pikiran
"Eets! Mau kemana?" Raka menahan Kevin yang akan pergi
"Kita harus pu-pulang. Belajar, ya kan? Iya belajar lah kita!" Raka mengalihkan topiknya
"Tapi Mika?" Raka menggeleng, "Gak nangis dia, kayaknya kelilipan genteng sekolah" ucap Raka sambil merangkul Kevin
Dia menyeret Kevin untuk masuk ke dalam mobil
"Rak"
"Eem?"
"Bokap lo punya kenalan dokter yang lebih perfect gak? Dari luar negeri misalnya" tanya Kevin
Raka meliriknya sekilas karena dia harus menyetir, "Kenapa? Lo ngerasa badan lo gak enak?" Tanya nya
"Bukan buat gue, tapi buat pacarnya Jastin" jawab Kevin
"Pacarnya Jastin? Yang di RS nya om Alex?" Kevin mengangguk
"Jadi dia pacarnya Jastin?" Kevin kembali manggut-manggut
"Dia koma 2 tahun" Kevin menceritakan semua yang dokter Alex ceritakan padanya
"Nanti gue tanyain Papa" ucap Raka
Raka memarkirkan mobilnya di depan rumah Kevin. "Lo beneran mau ngajak Jastin temenan?" Tanya nya
Kevin mengangguk, "Kayaknya dia di siksa deh sama abangnya" ucap Kevin
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Story [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia" Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya Sempurna? Bahkan jik...