Dia selalu punya ruang untuk menerimanya kembali
#*#*
Kevin memarkirkan motornya di pinggir jalan. Dia mendekati pagar rumah yang terbuat dari kayu itu, Kevin hanya merabanya tanpa membuka pagar tersebut"Gue bohong, gue gak bisa kalau gak sama lo" Kevin menatap pintu rumah sederhana di depannya
"Tangkap sepatunya!" Kevin mendongak, kedua tangannya bersiap akan menerima sepatu yang di lempar dari atas
Gadis itu melempar sepatu yang semula ada di atas pohon, dia memanjat dengan mahir
"Makasih" ucap Kevin
"Em" gadis itu menepuk celana olahraganya yang kotor
"Kevin" Kevin menjulurkan tangannya
"Mika" gadis itu menjabat tangan Kevin
"Kita ada di kelas yang sama kan?" Mika mengangguk
"Kalau ada yang jail itu lawan" katanya. Mika mengepalkan tangannya, "Tangan kamu harus gini, terus tonjok aja" Mika mengajari Kevin
Kevin melihat ke arah sepatunya yang menganga, padahal sebelumnya sepatu itu masih sangat bagus dan layak pakai
"Ayo ikut" Mika menarik tangan Kevin. Keduanya keluar melalui jalan belakang sekolah
Mika berhenti di sebuah warung "Bibi, beli lem yang paling kuat ya" katanya
Mika memberikan uang sakunya yang tersisa. Uangnya pas, dia menerima lem itu dan kembali menarik Kevin untuk masuk ke sekolah
"Mana sepatunya" Kevin langsung memberikan sepatunya pada Mika
Mika berjongkok, mulai menuangkan lem itu di sepatu Kevin agar kembali rekat dan bisa di pakai. Kevin memperhatikan Mika yang begitu telaten melakukannya
"Fuuuuh" gadis itu meniup sepatu Kevin beberapa kali
"Fuuuh fuuuh" Kevin ikut meniup agar lem nya cepat kering
"Selesaaaai" seru Mika dengan senang
"Makasih" Kevin sudah dua kali mengatakan kata itu
"Iya, lain kali kalau ada yang jahilin jangan lupa di lawan" Kevin mengangguk
Kevin tidak tau bahwa kenangan manis 4 tahun yang lalu itu tidak akan pernah bisa dia rasakan lagi bersama Mika. Gadis itu memang terlihat sangat kasar di luar, tapi bukan berarti Mika tidak pernah baik
Dan Kevin mencintainya
Kevin menoleh saat ada lampu mobil yang menyorotinya. Dia sedikit menyipitkan kedua matanya karena silau dari lampu itu
Taxi
Mobil Taxi itu melewati Kevin. Kevin mulai melihat siapa yang berdiri tak jauh dari tempatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Story [END]
Roman pour AdolescentsWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia" Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya Sempurna? Bahkan jik...