"Menghargai diri sendiri itu juga penting Vin. Salah satu cara sederhana nya ya... mencoba buat ngelepasin orang yang emang gak mau sama lo"
-Raka-
***
"Kakak itu cepes nya! Itu cepes! Cepes!" Arin hampir saja berdiri di pangkuan Kevin
"Udah malem banget Arin, besok ya?" Kevin meminta keringanan
"No! Now Now!" Arin memukuli paha Kevin
Mau tidak mau Kevin berputar balik, dari pada Arin mengamuk di jalan. "Yes!" Kevin membuka pintu dan langsung keluar bersama Arin
Mika? Gadis itu tetap duduk di dalam mobil. Mika menoleh ke belakang, melihat jaket hitam yang ada disana, dia mengambil stikernya lagi dan menempelkannya di jaket itu.
Mika berharap itu adalah jaket Kevin, bukan jaket Raka
"Kakak, kata kak Kepin halus tulun" teriak Arin, memberitahu Mika
Mika langsung keluar tanpa banyak bicara. Diaa melihat Kevin yang memesan crepes, "Mau berapa?" Tanya Kevin sambil menunduk ke arah Arin
Arin memperlihatkan 3 jarinya
"Pegang yang bener" Arin mendapatkan satu crepesnya
Bocah itu berlari ke arah Mika dan memberikan crepes nya. Kevin menoleh, "Lah?" Bingungnya
"Gue pikir buat Ara nanti" gumamnya
"Gak usah, kakak gak ...
"Biasain ngehargain orang!" Tegur Kevin karena melihat Mika yang akan mengembalikan crepesnya pada Arin
Mika memegang erat makanan itu, tidak jadi mengembalikannya pada Arin
Ketiganya duduk di kursi panjang yang ada di pinggir jalan. Mika tetap kaku, tidak berbicara ataupun bergerak memakan crepesnya
"Sudah?" Arin mengangguk, dia melihat ke arah crepes Kevin yang belum dimakan. Kevin yang peka langsung memberikannya pada Arin
"Kenapa gak di mam?" Tanya Arin pada Mika
Mika langsung memakannya, namun rasa manis dari crepes itu tampak tak terasa di lidah Mika. Rasanya sangat hambar karena suasana disana juga sangat canggung
"Gue baru tau kalau lo punya adik perempuan" Mika mengeluarkan suaranya pelan-pelan
"Gak ada yang lo tau soal gue" balas Kevin
"Kakak ke mobil sebentar" Kevin berdiri dan meninggalkan Arin bersama Mika
Kevin masuk ke dalam mobilnya untuk mengambil jaket, rasanya sangat dingin. Dia memakainya dengan rapi, namun kepalanya menunduk saat melihat ada yang jatuh
Sorry
Stiker lagi? Kevin menghela nafas. "Enggak enggak, lo gak boleh goyah Vin. Iya! Lo... harus ngasih jarak ke Mika" kepalanya mengangguk beberapa kali
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Story [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia" Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya Sempurna? Bahkan jik...