Bagian yang menakutkan adalah lo gak akan bisa nebak apakah dia tulus atau sekedar bermain peran agar terlihat tulus
-Kevin-
#*#*
"Apa kamu bakalan tinggalin aku? Apa kamu nanti gak jadi suka sama aku?" Tanya Liana
"Apa perempuan yang rusak gak bisa dicintai lagi setelah ini?"
"Apa maksud kamu Liana?" Liana menoleh, dia melihat kedua orang tua Raka
'Apa mereka denger ucapan aku?' Batin Liana. Wajah Liana tampak begitu panik, Liana menunduk, tidak berani menatap kearah mereka
Liana merasa keningnya disentuh, "Kamu sakit? kulit kamu panas banget!" Seru Mama Raka
Liana menggeleng
Dylan mendekati Raka. Melihat wajah Raka begitu lama, rasanya ingin merobohkan rumah sakit saat mendengar Raka mengalami kecelakaan
Dylan mencium kening Raka cukup lama. Dia berbalik dan seperti akan pergi "Mau kemana?" Tanya Regina
"Nyari orang yang udah bikin anak aku kayak gini" jawab Dylan tanpa ekspresi
Brak
"Li!" Tara masuk ke dalam ruangan Raka
Tara melihat kearah kedua orang tua Raka. Dia langsung diam, tidak jadi mengatakan sesuatu yang sebelumnya ingin dia katakan pada Liana
"Raka belum sadar?" Tanyanya. Liana menggeleng
"Gimana sama Jo?" Tanya Liana
Tara menghela nafas, "Masih di ruang operasi" jawab Tara dengan suara pelan
Tara menoleh ke belakang, dia melihat 5 orang datang. "Jaga Putra dan Istri saya. Berikan laporan setiap 30 menit sekali" ucap Papa Raka
"Aku temui Surya dulu" Dylan mengusap kepala Istrinya sebelum keluar dari ruangan Raka
'Gimana cara kasih tau Liana kalau William ada di IGD?' Batin Tara. Sangat bingung
Tara mendekati Liana, "Sabar ya Li. Semuanya pasti baik-baik aja" katanya
"Sebenarnya ini ada apa? Apa yang kalian sembunyiin?" Tanya Mama Raka
"Raka kecelakaan tapi ada luka tusukan di pinggangnya. Kenapa bisa?" Bingung Regina
"Ini bukan kapasitas kita untuk jelasin tante. Nanti tante tanya aja sama Farhan atau Kenan" ucap Tara
"Jo" ketiganya langsung melihat ke arah Raka
"Raka?" Liana memegang lengan Raka
"JO!" Raka langsung terduduk, dia meringis sambil memegangi pinggangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Story [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia" Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya Sempurna? Bahkan jik...