Bahwa yang jahat akan tetap jahat
#*#*
Terlepas dari semua pertengkaran kemarin malam bersama Kevin, Raka ingin menyelesaikannya sekarang. Tangannya memegang kedua tangan kecil Haikal
"Gak papa kan?" Haikal mengangguk
"Mama yang nyuruh Haikal buat nelfon abang. Harusnya Haikal gak nelfon abang supaya abang gak di pukul om-om nya kan?" Raka menggeleng mendengarnya, bukan itu yang ingin dia dengar
"Justru harus lapor abang. Lain kali telfon abang Raka juga, ya?" Haikal mengangguk
Raka mengelus tangan Haikal yang sedikit terluka "Abang Kevin gak bisa kalau sendiri" ucapnya
"Bos ini hp nya" orang suruhan Raka datang membawa 3 hp
Raka membuka 1 box lalu menjelaskannya pada Haikal. "Haikal. Disini ada nomor bang Kevin sama bang Raka. Kalau Haikal kesulitan di rumah, Haikal bisa hubungin abang ya?" Haikal mengangguk
"Itu artinya bang Kevin dan bang Raka pasti di pukul Mama" tutur Haikal
Haikal tampak telihat takut. "Mama gak jahat kan bang? Mama cuma lagi minum. Kalau minum suka gak sadar" ucapnya
Kevin bangun dan mendekati adiknya dengan sempoyongan "Haikal, dengerin abang" pintanya.
"Haikal itu tanggung jawab abang. Apapun yang terjadi, abang harus tau. Haikal paham kan?" Kevin memegang kedua bahu adiknya
Haikal memegang pipi Kevin, "Kasian abang" ucapnya
"Jangan mikirin abang. Abang kan udah gede, Haikal kan masih kecil" ucap Kevin
Raka menoleh, tidak setuju. Besar atau kecil, muda atau tua. Semuanya butuh perlindungan
"Gue harus ngomong sama lo" Raka berdiri
Kevin mengelus pipi Haikal, "Sebentar ya" pamitnya
Kevin dan Raka masuk ke dalam kamar agar Haikal tidak mendengar percakapan mereka, "Ini udah gak bisa dibiarin. Ini udah masuk kekerasan fisik" ucap Raka
"Gue mau tante Reta di rehab" imbuh Raka
Kevin menggeleng "Gue gak setuju, kasian Haikal Rak" balas Kevin, dia menolak dengan keras
"Vin, anak sekecil itu Vin. Lo... gue juga gak bisa ngeliat lo kayak gini terus" Raka mengusap wajahnya dengan kasar
"Gue takut. Gue takut Mama di penjara, gue takut Rak" Kevin tampak memohon
"Haikal sayang sama Mama. Haikal pasti gak mau Mama di penjara" ucap Kevin
"Mau sampai kapan Vin? Sampai lo mati di tangan Ibu kandung lo sendiri?" Tanya Raka. Rasa kesalnya menumpuk menjadi satu
"Om Hendra juga harus tau kelakuan istrinya" ucap Raka
"Enggak, jangan Rak. Gue gak mau Mama cerai, gue gak mau Haikal ngalamin apa yang gue alamin" pinta Kevin. Dia juga tidak tau harus melakukan apa
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Story [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia" Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya Sempurna? Bahkan jik...