BERITA KEMATIAN
***
Rasanya seperti dikuliti hidup-hidup. Surya terbangun dari tidurnya setelah pintu kamarnya di gedor beberapa kaliSurya mengusap air matanya dengan kasar, mengunggu di depan UGD seperti mayat hidup
"Pak, 3 korban sudah dikafani" Surya memejamkan matanya, berusaha untuk tenang
"Dokter menyarankan agar mayatnya dimasukkan kedalam peti Pak"
"Terserah, terserah" hanya itu yang bisa Surya katakan
Sasa biasanya tidak kuat dengan hawa dingin. Namun rasa dingin itu terganti dengan rasa takut, Sasa takut akan sesuatu yang ada dihadapannya
_______________
Daftar Korban Kebakaran
1. MUHAMMAD MAHENDRA
STATUS: MENINGGAL DUNIA2. RETA NATASYA
STATUS: MENINGGAL DUNIA3. MUHAMMAD HAIKAL MAHENDRA
STATUS: MENINGGAL DUNIA________________
Sasa meremas kertas pernyataan dokter di tangannya. Dia mennagis tanpa suara, 'Kevin... tolong bertahan sedikit lagi' matanya terpejam dengan erat
Ceklek
"Gimana?! Putra saya baik-baik aja kan?" Surya menyatukan tangannya, hampir hilang harapan
"Mas tenang. Biar dokter bisa jelasin" Sasa memeluk lengan suaminya
"Luka bakarnya 70%. Ini luka bakar derajat 4, kedua kakinya juga harus diamputasi. Saya melihat tanda-tanda pembengkakan paru-paru pada pasien" terang sang dokter
Sasa menutup mulutnya, air matanya langsung mengalir begitu saja
Brugh
Surya menjatuhkan tubuhnya ke lantai "Kevin gak mungkin hidup tanpa kaki Sa, gak mungkin. Anak aku gak bisa Sa" Surya menutup wajahnya dengan kedua tangan, menggambarkan rasa putus asa yang besar
70% luka bakar begitu sulit di obati, sedangkan paru-paru Kevin juga begitu buruk
"Pasien harus di operasi, karena itu jalan satu-satunya menangani tingkat luka bakar yang tinggi" ucap sang dokter
"Boleh saya lihat Kevin? Sebentar" pintanya
Setelah mendapat persetujuan, Surya diberikan waktu untuk melihat Kevin selama 10 menit
Bunyi semua peralatan disana membuat Surya sadar bahwa putranya berada diambang kematian
"Haikal" mulut Kevin sedikit terbuka dan bergetar
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Story [END]
Teen FictionWAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA "Setidaknya salah satu dari kita harus bahagia" Tidak ada manusia yang tidak menginginkan bahagia yang sempurna. Rumah yang kokoh, dengan hangat di dalamnya. Cinta yang utuh dengan tulus di dalamnya Sempurna? Bahkan jik...